LD-PWNU Jawa Barat Gelar Madrasah Du'at ke-IV, Fokus Pengkaderan Da'i di Era Digital
Senin, 23 Juni 2025 | 11:07 WIB

Pembukaan Madrasah Du'at ke-IV di Pesantren AlWafa Cibiru Hilir Kabupaten Bandung. (Foto: NU Online Jabar/Ahmad Setiawan).
Kabupaten Bandung, NU Online Jabar
Lembaga Dakwah-Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LD-PWNU) Jawa Barat menggelar Madrasah Du'at angkatan keempat yang bertempat di Pondok Pesantren Al-Wafa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, Ahad (22/6/2025).
Kegiatan tersebut menjadi rangkaian keempat setelah sebelumnya digelar di sejumlah daerah antara lain di Cirebon, Bandung Barat dan Majalengka.
Dalam sambutannya, pengasuh Pondok Pesantren Al-Wafa KH Rachmat Syafe'i bersyukur bisa menjadi tuan rumah Madrasah Du'at yang diselenggarakan LD-PWNU Jawa Barat. Ia berharap, agar kegiatan ini dapat melahirkan lebih banyak kader da'i NU yang mampu bersaing dan beradaptasi di tengah perkembangan zaman, khususnya melalui media sosial.
Sementara itu, Ketua LD-PWNU Jawa Barat, KH Jamil Abdul Latief menekankan urgensi pemahaman Aswaja An-Nahdiyah serta kaitannya dengan empat pilar kebangsaan Indonesia. Ia juga secara khusus menyoroti pentingnya penguasaan media bagi para dai.
"Da'i-da'i NU tidak diragukan lagi keberhasilannya di akar rumput dengan istiqomah para kiai dalam majelis-majelis ilmunya, namun kita masih kalah besar dalam konteks dakwah di media sosial," jelasnya.
Oleh karena itu, sambung Kiai Jamil, langkah konkret LD-PWNU adalah membumikan kualitas dan kuantitas kader da'i Aswaja An-Nahdiyah untuk menyaingi era 4.0 yang akan segera beralih ke 5.0.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Sekretaris LD-PWNU Jawa Barat Ahmad Setiawan.
"Dari 4 angkatan sekolah pengkaderan da'i NU ini diharapkan da'i yang show up di medsos adalah benar-benar da'i yang berasal dari akar rumput yaitu da'i didikan yang betul-betul dapat mempertanggungjawabkan keilmuannya yang ithishol sanad, bukan da'i dadakan yang hanya berniat viral ingin dikenal yang materi dakwahnya standar medsos dan kitab terjemahan," pungkasnya.
Adapun sesi pertama penyampaian materi dibagi menjadi dua, yakni sesi pertama dimulai pukul 11.00 WIB yang dipandu oleh Kiai Ahmad Setiawan mendampingi narasumber dari LD-PWNU Jawa Barat yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Falah Cipatik Bandung Barat KH Ali Ahmad Sururi dengan materi Islam, Aswaja, NU dan Kebangsaan.
Materi kedua disampaikan oleh pengurus LD-PWNU Jawa BArat sekaligus pengasuh Pesantren Ar-Risalah Bandung Barat KH Mohammad Rofiqul A'la tentang Definisi Dakwah, Unsur-Unsur Dakwah, Metodologi, Fikih Dakwah dan Strategi Dakwah.
Sedangkan pada sesi kedua dipandu oleh Kiai Fahmi Nugroho dengan materi pertama terkait Media, Sarana, Teknik Menyusun dan Menulis Materi Dakwah, Public Speaking di Era Digital serta Moderasi dalam Berdakwah yang disampaikan oleh pengurus LD-PWNU Jawa Barat sekaligus Ketua Forum Silaturahim Dosen FKIP UNINUS Kiai Mardi Hadi.
Dalam kesempatan itu, Kiai Mardi menyebutkan pentingnya seorang dai memiliki sikap bijak dan cakap dalam bermedia sosial agar dakwah tetap relevan dan tidak menimbulkan polemik..
"Jika seluruh pengurus PWNU, PCNU bahkan warga Nu Kultural secara aktif mendukung misalnya dengan mengikuti (subscribe), menyukai, dan membagikan konten para dai NU maka algoritma yang muncul dari para dai Nu dan tentunya popularitas dan pengaruh dakwah Islam moderat akan semakin kuat di ruang digital," tuturnya.
Lalu, materi terakhir membahas Tantangan Dakwah di Era Nabi Muhammad SAW, Para Sahabat, Wali Songo dan Era Digital yang disampaikan oleh KH Cece Nurhikmah Pengurus LD-PWNU Jawa Barat yang juga menjabat sebagai Ketua STAI Al-Muhajirin Purwakarta.
Sebagai informasi tambahan, kegiatan ini diikuti oleh 250 peserta yang terdiri dari utusan Lembaga Dakwah Pengurus Cabang (LDPC) Bandung Raya (Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi), mahasiswa UIN yang mondok di Al-Wafa, serta peserta umum lainnya yang mendaftar. Kegiatan diakhiri dengan pembagian sertifikat kepada seluruh peserta.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Camat Cileunyi yang mewakili Bupati Kabupaten Bandung serta perwakilan dari Rois Syuriyah PWNU Jawa Barat.