Rais Syuriyah MWCNU Pacet Ungkap Ragam Amal Ibadah dalam Muludan
Jumat, 6 November 2020 | 21:00 WIB

Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung KH Masluh Sakandari (Foto: NU Online Jabar/Nelly Nurul Azizah)
Bandung, NU Online Jabar
Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung KH Masluh Sakandari mengatakan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW penuh dengan amal-amal ibadah yang dianjurkan ajaran Islam.
Ia merinci amal ibadah tersebut di antaranya mengagungkan Allah, mengagungkan Rasulullah Muhammad SAW, kemudian thalabul ilmi (mencari ilmu), shalawat, dan membaca Al-Qur’an, ada silaturahim, serta sedekah dengan makanan.
“Itu semua adalah hal yang dianjurkan Allah dan semua ada dalilnya,” katanya, “ada ratusan dalil yang menyuruh shalawat, ada ratusan dalil yang menyuruh thalabul ilmi, semua ada dalilnya,” tegasnya di kediamannya, kompleks Pondok Pesantren Badrul Ulum Islami, Sinapeul, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung (6/11).
Menurut dia, memang nama muludan tidak ada di zaman Nabi Muhammad SAW, tapi ada kaidah yang berbunyi, al-ibrah bilmusamma, la bil ismi.
“Yang jadi patokan itu isinyanya bukan namanya,” kata rais syuriyah yang terpilih pada 22 Oktober lalu ini.
Menurut dia, muludan itu adalah kemasan yang bersifat teknis. Tentu saja Islam tidak mengatur secara teknisnya.
“Atuh mun susunan acara dan teknisna kegiatan muludan kudu aya dalilna, agama Islam teh sempit,” katanya. “Muludan itu hanya sebuah nama, sebuah teknis yang dikreasi para ulama,” tambahnya.
Ia kembali menegaskan kembali bahwa yang penting isinya sebagaimana nama, yang penting perilaku orangnya. Seandainya namanya Astahiam, tapi saleh dan melakukan apa yang diperintahkan Allah serta menjauhi larangan-Nya, maka itu adalah orang baik. Sebaliknya, kalau namanya Muttaqin, tapi tidak saleh ya jelek.
Pewarta: Nelly Nurul Azizah
Editor: Abdullah Alawi