Garut, NU Online Jabar
Mustasyar MWCNU Sukaresmi KH Aceng Muhammad Ali kisahkan makam seorang ibu yang wangi semerbak. Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan pengajian bagi Guru MA Fauzaniyyah sekaligus rapat bulanan di Ruang Kelas XI MIA II MA Fauzaniyyah Komplek pesantren Fauzan 05/05 Desa/Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut, Senin (8/11).

Aceng Aal sapaan akrabnya, mengisahkan makam ibu tersebut saat mengunjungi Pondok Pesantren Mambaul Faizin Fauzan VI milik KH Aceng Dudum Abdusalam selaku adiknya yang terletak di Kampung Cipelah Desa Tambak Baya Kecamatan Cisurupan-Garut.

Ia menceritakan bahwa pandangan masyarakat disana melihat sosok ibu tersebut sebagai seorang ibu-ibu biasa, hanya saja dalam kesehariannya almarhumah ibu-ibu tersebut dipandang giat bekerja, sholat tidak pernah ditinggalkan kecuali berhalangan seperti haid dan nifas, taat suami dan selalu membuat suami bahagia.

Dari apa yang dilakukannya tersebut, di akhir hayatnya jasad almarhumah menimbulkan wewangian, bahkan rerumputan dan sampah yang ada disekeliling makamnya tersebut pula ikut menimbulkan wewangian yang tidak biasa.

Dari kejadian tersebut, Aceng Aal menyatakan bahwa wewangian yang di timbulkan tersebut menjadi indicator bahwa almahumah mendapatkan nikmat kubur.

“Kalau makam dan sekelilingnya menimbulkan wewangian, maka hal tersebut menjadi ciri bahwa almarhumah tersebut diberi nikmat kubur,” tandas Aceng Aal yang juga wakil pimpinan Pondok Pesantren Fauzan.

Ia mengajak kepada semua guru-guru MA Fauzaniyyah untuk bisa mengikuti jejak langkah ibu tersebut. Hadir dalam kesempatan tersebut Rais Syuriah MWCNU Sukaresmi KH Aceng Muhammad Ali, Kepala MA Fauzaniyyah Saepulloh, serta puluhan Guru dan Staf TU MA Fauzaniyyah.

Pewarta: M Salim
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi