• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Ubudiyah

KH Zakky Mubarak Ungkap Rahasia Bahagia Mengarungi Perjalanan Kehidupan

KH Zakky Mubarak Ungkap Rahasia Bahagia Mengarungi Perjalanan Kehidupan
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zakky Mubarak (Foto: facebook Zakky Mubarak Syamrakh
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zakky Mubarak (Foto: facebook Zakky Mubarak Syamrakh

Bandung, NU Online Jabar
Puncak hidup adalah kebahagiaan dan kebagjaan, dan untuk mendapatkan makna tersebut tentunya harus melalui perjalanan, tidak heran banyak orang menyebut hidup adalah suatu perjalanan dari satu titik ke titik lainnya, dan perjalanan tersebut itulah yang dinamakan sebagai proses.

 

Dalam meniti kehidupan dari fase satu ke fase berikutnya tentu tidak selamanya mulus, perlu melewati rintangan yang begitu pedih, makanya diperlukan persiapan yang matang dan bekal yang banyak.

 

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zakky Mubarak dalam taushiyah digitalnya menjelaskan ada rahasia yang dapat membawa kebahagiaan dalam mengarungi panjangnya kehidupan, rahasia tersebut yaitu bekal yang banyak.

 

“Perjalanan kehidupan kita sangat panjang, di mulai dari alam arwah, masuk pada alam rahim, dunia. Barzakh dan terus sampai pada alam kebahagiaan yaitu surga di akhirat kelak. Untuk meraih kebahagiaan tersebut kita perlu hidup dalam jalan yang lurus,” terang Kiai Zakky sapaan akrabnya melalui akun Facebooknya, Selasa (6/12) .

 

Bagaimana kita membimbing diri kepada jalan yang lurus yang di ridhai oleh Allah lanjutnya, “kita harus senantiasa melakukan perbuatan yang baik, amal yang soleh dan memperbanyak bekal,” jelasnya

 

Menurut Kiai Zakky sebelum Allah menciptakan Alam semesta, Allah ciptakan alam arwah terlebih dahulu yaitu roh, dan pada dasarnya semua manusia Allah ciptakan sudah beriman, namun dalam perjalanannya lah yang menyesatkannya. 

 

“Pada saat itulah Allah bertanya pada arwah kita semua “alastu birabbikum”  bukankah aku ini Tuhan kalian semua, mereka menjawab “qolu bala” benar kau Tuhan kami, jadi dasarnya manusia asalnya beriman tapi terpengaruh macam-macam, mulai dari lingkungan, pergaulan, pendidikan yang akhirnya bisa melenceng,” ujarnya. 

 

“Jadi perjalanan ini sangat panjang  dari alam arwah, masuk alam rahim, masuk alam dunia, masuk terus ke alam barzah, dan perlunya bekal yang cukup, rahasia bahagianya perjalanan yaitu perlunya bekal. Apa bekalnya yaitu iman dan amal soleh, karena itu nabi berpesan وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ perbanyaklan bekal kamu dalam kehidupan ini karena perjalananmu sangat panjang,” katanya

 

“Bayangkan kita pergi ke Surabaya dengan bekal 100 ribu itu pasti berat tapi kalau bekalnya 10 juta itu akan nyaman dan bahagia, begitulah sama halnya dalam mengarungi kehidupan, kalau banyak bekal insya Allah bahagia dunia akhirat,  memperbanyaklah ibadah dan amal soleh,” pungkasnya

 

Pewarta: Abdul Manap


Ubudiyah Terbaru