Bulan Rabiul Akhir adalah bulan keempat dalam penanggalan hijriah. Walaupun tidak sepopuler bulan Ramadhan atau Dzulhijjah, bulan ini memiliki keutamaan yang patut diperhatikan oleh umat Islam. Selain itu, beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam juga terjadi di bulan ini, salah satunya adalah turunnya surat Al-Hasyr.
Turunnya surat Al-Hasyr dilatarbelakangi oleh upaya pembunuhan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang dilakukan oleh kaum Yahudi Bani Nadhir. Merekalah yang pertama dikumpulkan dan diusir dari Madinah. Allah berfirman dalam salah satu ayatnya:
هُوَ الَّذِي أَخْرَجَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مِن دِيَارِهِمْ لِأَوَّلِ الْحَشْرِ ۚ مَا ظَنَنتُمْ أَن يَخْرُجُوا ۖ وَظَنُّوا أَنَّهُم مَّانِعَتُهُمْ حُصُونُهُم مِّنَ اللَّهِ فَأَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ حَيْثُ لَمْ يَحْتَسِبُوا وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ يُخْرِبُونَ بُيُوتَهُم بِأَيْدِيهِمْ وَأَيْدِي الْمُؤْمِنِينَ ۖ فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي الْأَبْصَارِ
Artinya: “Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran yang pertama.” (QS Al-Hasyr [59]: 2)
وَلَوْلَا أَن كَتَبَ اللَّهُ عَلَيْهِمُ الْجَلَاءَ لَعَذَّبَهُمْ فِي الدُّنْيَا ۖ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابُ النَّارِ
Artinya: “Dan jika tidak karena Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka, benar-benar Allah mengazab mereka di dunia. Dan bagi mereka di akhirat azab neraka.” (QS Al-Hasyr [59]: 3)
(Dalil ini dapat dilihat dalam: Abu Muhammad ‘Ali, Jawami‘ al-Sirah).
Selain menjadi bulan dengan peristiwa penting, Rabiul Akhir juga merupakan waktu yang tepat bagi umat Islam untuk memperkuat hubungan mereka dengan Allah swt melalui peningkatan kualitas ibadah. Hal ini bisa dilakukan dengan lebih khusyuk dalam beribadah, memahami makna ibadah yang dilakukan, serta berusaha mengerjakannya secara sempurna.
Amalan-Amalan Sunnah di Bulan Rabiul Akhir
1. Membaca Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah untuk umat manusia. Membaca Al-Qur'an dapat membantu kita lebih memahami ajaran Islam dan mendekatkan diri kepada Allah. Allah berfirman:
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
Artinya: "Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku." (QS Al-Baqarah: 152)
2. Membaca Shalawat
Memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw di bulan Rabiul Akhir juga sangat dianjurkan. Dalam kitab Kanzun an-Najah wa al-Surur halaman 130, Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali menyebutkan bahwa membaca shalawat memiliki berbagai keutamaan, salah satunya adalah mendapatkan rahmat dari Allah swt. Beliau juga menambahkan bahwa:
"Ketahuilah bahwa dianjurkan pada bulan ini untuk memperbanyak puasa sunnah dan membaca shalawat kepada pemimpin umat, Nabi Muhammad saw."
Selain mendapatkan rahmat, orang yang senantiasa membaca shalawat juga akan memperoleh syafaat dari Nabi Muhammad saw pada hari kiamat. Syafaat adalah pertolongan dari Nabi yang sangat dinantikan oleh setiap umat Islam. Rasulullah saw bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
Artinya: “Barangsiapa bershalawat kepadaku sekali saja, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR Muslim)
3. Puasa Ayyamul Bidh
Amalan sunnah lainnya yang dianjurkan di bulan ini adalah puasa Ayyamul Bidh. Puasa ini dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan dalam kalender hijriah. Rasulullah saw sendiri sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa ini, bahkan ketika sedang dalam perjalanan. Ibnu Abbas ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيْضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ
Artinya: “Rasulullah saw sering tidak berbuka (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya terang (Ayyamul Bidh), baik ketika di rumah maupun sedang bepergian.” (HR An-Nasa’i)
Dengan memperbanyak ibadah dan amalan sunnah di bulan Rabiul Akhir, umat Islam diharapkan dapat meningkatkan ketakwaan dan keimanan mereka kepada Allah swt. Amalan-amalan tersebut tidak hanya memperkuat hubungan spiritual, tetapi juga menjadi sarana untuk mendapatkan rahmat, ampunan, dan perlindungan dari-Nya.
Terpopuler
1
Ranting NU Margajaya Gelar Lailatul Ijtima, Perkuat Khidmat Kader NU Kota Bogor
2
Model MANIS, Jawaban atas Tantangan Pendidikan Karakter Masa Kini
3
Pesantren Ketitang Cirebon Jadi Teladan Kemandirian, Kemenag Beri Apresiasi
4
Dari Pawai Obor hingga Santunan Yatim Jadi Cara IKRIMA Meriahkan Pekan Muharram 1447 H di Griya Citayem Permai
5
PCNU Kota Bandung Konsolidasi Kader Penggerak, Perkuat Aswaja dan Optimalisasi Potensi Bangun Kemandirian Jam'iyah dan Jamaah
6
Ketua MWCNU Cinere Tutup Raker PRNU Pangkalan Jati: NU Harus Hadir di Tengah Masyarakat
Terkini
Lihat Semua