• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Nasional

Wapres Ungkap Perjuangan Syekh Ahmad Tijani dan KH Badruzzaman

Wapres Ungkap Perjuangan Syekh Ahmad Tijani dan KH Badruzzaman
Wapres menyampaikan sekelumit perjuangan Syekh Tijani dan KH Badruzzaman
Wapres menyampaikan sekelumit perjuangan Syekh Tijani dan KH Badruzzaman

Bandung, NU Online Jabar
Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin menceritakan tentang pendiri tarekat Tijaniyah yaitu Syekh Ahmad Tijani, seorang ulama kelahiran Maroko. Tarekat itu kemudian tersebar ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Salah seorang ulama yang menyebarkan tarekat itu di Indonesia adalah  KH Badruzzaman, ulama dari Garut. 

“Syekh Ahmad Tijani merupakan ulama besar abad ke 18 dari Maroko, beliau pendiri Tarekat Tijaniyah yang pengikut dan pengamalannya sangat besar diseluruh pelosok Indonesia sampai saat ini. Sedangkan ulama satunya adalah Almaghfurlah Almukarom KH Syaikhuna Badruzzaman seorang ulama terkemuka dari Garut, Jawa Barat, yang mengembangkan Tarekat Tijaniyah di Indonesia dan juga merupakan seorang pejuang kemerdekaan terkemuka,” jelasnyap ada peringatan haul Syekh Ahmad Tijani yang ke-214 dan KH Badruzzaman yang ke-52, melalui video yang diunggah di kanal YouTube Ponpes Zawiyah, Sabtu (12/6).

Kiai Ma’ruf juga menuturkan, tarekat Tijaniyah ini termasuk salah satu dari tarekat mu’tabarah yang sanadnya sampai kepada Rasulullah SAW, dimana pengamalan khalwatnya bisa dilakukan tanpa meninggalkan aktifitas keduniaan dan bisa dilakukan dimanapun tanpa harus memiliki tempat khusus yang jauh dari keramaian. 

“Karena itulah tarekat Tijaniyah ini banyak penganut dan pengamalnya sampai saat ini, dengan berbagai latar belakang profesi,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kiai Ma’ruf menceritakan sosok KH Badruzzaman yang merupakan salah satu ulama penyebar ajaran tarekat Tijaniyah di Indonesia dan juga ikut memperjuangkan kemerdekaan.  

“Beliau merupakan seorang Ulama Besar di Garut, Jawa Barat, sekaligus pejuang kemerdekaan yang terkemuka dengan pengaruh yang dimiliki beliau memimpin Hizbullah, dalam berjuang melawan penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Beliau yang bertugas sebagai pengambil sumpah saat pelantikan presiden indonesia pertama,”

Kiai Ma’ruf mengungkapkan, umumnya para Ulama di Indonesia menjadi episentrum perlawanan terhadap kaum penjajah dengan pemahaman dan semangat keagamaan. Dimana, KH Badruzzaman menggelorakan perlawanan pada penjajah dan sekaligus menanamkan pada santri dan umat islam agar memiliki jiwa cinta tanah air. Beliau mengutip salah satu hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:

كان رسول الله إذا قدم من سفر فأبصر درجات المدينة أوضع ناقته وإن كانت دابة حركها

“Dari sahabat Anas ra. Ia berkata: Rasulullah SAW : jika datang dari bepergian, kemudian melihat dataran tinggi, Madinah, beliau mempercepat jalan untanya dan bila menunggangi hewan lain, beliau memacunya,” ungkapnya.


Hadits di atas ditafsirkan oleh Al imam Al Hajar Al-Asqalani, dalam kitab Fathul Bari ‘Ala Syarhil Bukhori:

وَفِي الْحَدِيثِ دِلَالَةٌ عَلَى فَضْلِ الْمَدِينَةِ وَعَلَى مَشْرُوعِيَّةِ حُبِّ الْوَطَنِ وَالْحَنِينِ إِلَيْهِ

“Hadits di atas menjadi dalil dua hal, yaitu keutamaan Madinah, dan dianjurkannya mencintai tanah air dan merindukannya. Oleh karena itu, tidak heran jika para ulama yang memiliki sanad keilmuan yang lurus, akan memiliki jiwa jiwa cinta tanah air yang sangat tinggi,” pungkasnya 

Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi
Editor: Abdullah Alawi 


Nasional Terbaru