• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

Wahid Foundation Bina Aktivis Desa Damai untuk Tingkatkan Akses Perempuan terhadap Keadilan

Wahid Foundation Bina Aktivis Desa Damai untuk Tingkatkan Akses Perempuan terhadap Keadilan
Ilustrasi: NU Online
Ilustrasi: NU Online

Depok, NU Online Jabar 
Wahid Foundation kembali melakukan pembinaan terhadap Kelompok Kerja (Pokja) Aktivis Desa Damai di wilayah Jawa Barat untuk meningkatkan kapasitas terkait akses perempuan terhadap keadilan. 

Asisten Direktur Wahid Foundation yang juga Program Manager Desa Damai Visna Vulovik mengatakan kegiatan itu merujuk kepada Women Human Rights Standard dan kerangka legislatif nasional terhadap perlindungan hak-hak perempuan, termasuk meningkatkan kesediaan perlindungan dan pelayanan hukum yang berbasis perlindungan terhadap korban, termasuk mekanisme perlindungan berbasis komunitas.

Training, ini kata dia, yang merupakan bagian dari Program Desa Damai ini secara spesifik bertujuan agar aktivis Desa Damai mampu menyebarluaskan pedoman perlindungan perempuan dalam mengakses keadilan dan sistem monitoring serta evaluasi mekanisme responsif gender berbasis komunitas. 

Selain itu, lanjutnya, training ini diharapkan pula dapat memperkuat kapasitas Pokja Desa Damai terkait akses dan promosi perdamaian, serta meningkatkan kesadaran hukum kelompok perempuan dan mendukung terwujudnya Desa Damai dengan kesetaraan gender.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari pada tanggal 18 -20 Juni 2021 di  Depok, dengan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat. 

Aktivis Desa Damai binaan Wahid Foundation yang mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan ini berasal dari 30 Perwakilan Tim pokja Desa/Kelurahan Damai di Jawa Barat yang berasal dari Desa Tajurhalang Kabupaten Bogor, Kelurahan Pengasinan, dan Kelurahan Duren Seribu Kota Depok.

Lilis, salah satu peserta dari aktifis perempuan Desa Tajurhalang mengatakan, kegiatan ini penting untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama warga desanya, terutama perempuan dalam menindak kekerasan, pelecehan, dan KDRT yang selama ini masih terjadi. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menegaskan keadilan dan kerukunan di wilayah desanya.

“Harapannya pelatihan dari sini bisa kami terapkan di desa nanti,” pungkas Lilis.

Visna Vulovik mengatakan, bicara ekstremisme berarti melihat faktor-faktor keadilan di masyarakat. 

“Faktor-faktor ketimpangan dan ketidakadilan inilah yang menarik orang bersikap radikal,” ujar Visna. 

Ia juga berharap semoga pelatihan yang telah dilakukan ini benar-benar bisa berdampak bagi Desa Damai binaan Wahid Foundation.

Editor: Abdullah Alawi 


Nasional Terbaru