• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Nasional

Tips ‘5 Pasti Umrah’ untuk Hindari Penipuan

Tips ‘5 Pasti Umrah’ untuk Hindari Penipuan
Tips ‘5 Pasti Umrah’ untuk Hindari Penipuan (Ilustrasi: NU Online)
Tips ‘5 Pasti Umrah’ untuk Hindari Penipuan (Ilustrasi: NU Online)

Bandung, NU Online Jabar
Ibadah umrah bisa menjadi alternatif jamaah yang ingin melaksanakan rukun islam yang kelima yaitu ibadah haji. Ibadah umrah tidak jauh berbeda dengan ibadah haji, umrah bisa dilakukan kapan saja tidak ada musimnya, hukum melaksanakannya adalah sunah, dan biaya perjalanannya cukup murah. Ibadah haji hukumnya wajib bagi yang mampu, dilaksanakan pada musimnya, dan biaya perjalananya cukup mahal.


Pada pelaksanaan umrah, ibadah yang bersifat sakral tersebut sering dijadikan kedok oleh para penipu dalam menjerat korbannya. Beberapa tahun terakhir sempat muncul sejumlah kasus penipuan berkedok biro perjalanan umrah yang menawarkan paket-paket murah di bawah harga pasaran. Kasus penipuan ini pun masih sering terjadi hingga saat ini.


Terkait dengan hal ini, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus (UHK) Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Nur Arifin, mengingatkan para Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) terkait lima pasti umrah. 


Lima pasti umrah yang dikampanyekan Kemenag sejak 2016 ini adalah upaya mengantisipasi terjadinya kembali penipuan terhadap jamaah.


Lima pasti umrah tersebut adalah: 1) pastikan travel/bironya memiliki izin Kementerian Agama (terdaftar); 2) pastikan jadwal keberangkatannya; 3) pastikan tiket penerbangannya; 4) pastikan hotelnya yang akan ditempati selama di Saudi; dan 5) pastikan visanya.


“Pastikan travelnya berizin, pastikan jadwalnya, pastikan penerbangannya, pastikan hotelnya, serta pastikan visanya,” terang Nur Arifin melansir NU Online dari laman Kemenag, Jumat (17/3/2023). 


Ia minta pembimbing ibadah di PPIU dan PIHK memberikan bimbingan ke jemaahnya secara rasional. Menurut dia, saat ini ada sebagian pembimbing umrah dan haji yang membimbing jamaahnya tidak mengedepankan kerasionalan cara berpikir jamaahnya. Hal itu menyebabkan jeamaah mempunyai penafsiran sendiri. 


Beda Umrah dan Haji 
Setidaknya ada empat Perbedaan Haji dan Umrah. Pertama, terkait hukum di mana haji adalah wajib karena masuk dalam salah satu rukun Islam. Sementara umrah dihukumi sunnah.


Kedua adalah terkait rukun di mana ada lima rukun haji yaitu niat ihram, wuquf di Arafah, tawaf, sa’i, dan memotong rambut. Sedangkan rukun umrah ada empat yakni niat ihram, tawaf, sa’i, dan memotong rambut.


Ketiga, terkait kewajiban di mana kewajiban haji ada lima, yaitu niat ihram dari miqat (batas area yang telah ditentukan menyesuaikan daerah asal jamaah haji/ umrah), menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf wada’ (perpisahan), serta melempar jumrah. Sedangkan kewajiban umrah hanya dua, yakni niat ihram dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram. 


Keempat, terkait dengan waktu di mana haji memiliki waktu pelaksanaan yang lebih sempit dari umrah. Waktu pelaksanaan haji terbatas pada rentang waktu mulai dari awal bulan Syawal sampai subuhnya hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah). Sedangkan umrah bebas untuk dilaksanakan kapan saja.


Editor: Abdul Manap
 


Nasional Terbaru