• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Nasional

PBNU Ajak Masyarakat Jaga Persatuan, Tegaskan Pentingnya Harmoni dan Kedamaian dalam Pemilu 2024

PBNU Ajak Masyarakat Jaga Persatuan, Tegaskan Pentingnya Harmoni dan Kedamaian dalam Pemilu 2024
PBNU (Ilustrasi: NU Online)
PBNU (Ilustrasi: NU Online)

Bandung, NU Online Jabar
Pemilihan Umum 2024 telah memasuki tahap kampanye dan debat perdana, menciptakan atmosfer sengit di antara calon presiden dan wakil presiden beserta pendukungnya. Dalam menyikapi hal ini, Katib Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Nurul Yaqin Ishaq, menyoroti urgensi menjaga harmoni dan ketertiban dalam kehidupan masyarakat, terutama menjelang Pemilu 2024.


"Saya kira yang terpenting masing-masing harus ikut menjaga harmoni di tengah masyarakat, ketenteraman, kedamaian, itu tetap harus dijaga," ujar Kiai Yaqin seperti dikutip NU Online, Selasa (12/12/23)


Kiai Yaqin berharap agar para pendukung calon presiden dan wakil presiden menghindari tindakan mendiskreditkan dan mencemooh lawan politik mereka. Menurutnya, menjaga ketertiban, kedamaian, dan kerukunan di antara sesama anak bangsa merupakan aspek yang paling penting.


"Pasti salah satu di antara mereka yang jadi, karena itu yang paling penting kita jaga ketertiban, kita jaga kedamaian dan kerukunan di antara sesama anak bangsa ini," tegas Kiai Yaqin.


Dalam pandangan Kiai Yaqin, keutuhan masyarakat jauh lebih penting daripada perbedaan pilihan politik, mengingat masa jabatan presiden dan wakil presiden hanya sementara. Ia menyatakan kekhawatirannya terhadap potensi perpecahan dan permusuhan di masyarakat akibat perbedaan politik.


"Jangan sampai karena berbeda pilihan, perbedaan aspirasi politik, perbedaan afiliasi politik, kemudian menimbulkan perpecahan, permusuhan di tengah-tengah umat. Saya kira itu yang paling penting," ungkapnya.


Kiai Yaqin juga mengkritisi fenomena aneh di masyarakat yang terprovokasi oleh kampanye politik, menyebabkan perpecahan di antara saudara sebangsa.


"Di kita ini fenomena yang cukup aneh memang, kadang-kadang terprovokasi oleh kampanye dari masing-masing calon presiden dan calon wakil presiden. Sampai-sampai sesama saudara tidak saling tegur sapa hanya karena beda pilihan," ujarnya.


Ia pun mengimbau para tim sukses calon presiden dan wakil presiden untuk fokus menyosialisasikan gagasan dan visi misi calon kepada masyarakat, menghindari adu domba dan perpecahan.


"Masyarakat Indonesia kini telah cerdas dan mampu membaca sendiri rekam jejak masing-masing calon. Oleh karena itu, tidak perlu lagi memicu ketegangan dan perpecahan di masyarakat melalui kampanye yang berlebihan," tandas Kiai Yaqin.


Dengan demikian, PBNU berpesan kepada masyarakat untuk memilih pemimpin berdasarkan gagasan dan kualitas, menjauhi praktek-praktek yang dapat merusak persatuan dan kedamaian di tanah air.
 


Nasional Terbaru