KH Zakky Mubarak Ajak Lestarikan Nuansa Ramadhan
Rabu, 24 April 2024 | 09:08 WIB
Hasemi Fauziah
Kontributor
Jakarta, NU Online Jabar
Salah seorang Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zakky Mubarak dalam tausiyah digitalnya mengatakan bahwa salah satu aktivitas Ramadhan yang harus kita lestarikan dalam kehidupan sehari-hari, dari bulan ke bulan adalah ibadah puasa sunnah.
"Jika Ramadhan kita melaksanakan puasa wajib maka di bulan-bulan lain ada puasa-puasa sunnah," terang Kiai Zakky melalui akun Facebooknya, Selasa (23/4/2024).
Lebih lanjut, Kiai Zakky sapaan akrabnya, mengatakan dengan demikian nuansa Ramadhan tetap ada pada kita.
"Puasa-puasa sunnah yang disyariatkan pada kita ini misalnya puasa hari senin, dan kamis seminggu dua kali, ditambah puasa ayyamul bidh tiga hari setiap bulan, setiap tanggal 13,14, 15 ditahun hijriyah," ucapnya.
"Nah kemudian juga ada puasa 6 hari setelah bulan Syawal, kemudian puasa Arafah, puasa Tasua dan Asyura di Muharram, ada peningkatan puasa di bulan Rajab, meningkat lagi lebih tinggi di bulan Sya'ban sampai ketemu dengan Ramadhan lagi," tambahnya.
Kiai Zakky mengatakan nuansa ibadah puasa tidak lepas dan suatu berita yang mengembirakan.
"Dijelaskan dalam sebuah hadist nabi, dua orang yang berpuasa itu akan mula dengan kebahagiaan, kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika dia berjumpa dengan Allah swt di hari akhirat," jelasnya.
Kiai kelahiran Cirebon Jawa Barat tersebut berharap supaya kita menjaga dan melestarikan ibadah puasa sunnah.
"Inilah hal-hal yang harus kita jaga sehingga tetap melestarikan ibadah puasa sunnah,"pungkasnya.
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Pengembangan Karakter Melalui Model Manajemen Manis
Terkini
Lihat Semua