Nasional HAJI 2025

Kartu Nusuk Jadi Kunci Akses Layanan Haji, Wajib Dibawa Jamaah Sepanjang Ibadah

Senin, 5 Mei 2025 | 16:00 WIB

Kartu Nusuk Jadi Kunci Akses Layanan Haji, Wajib Dibawa Jamaah Sepanjang Ibadah

jamaah haji (Foto: Kemenag)

Bandung, NU Online Jabar
Kartu Nusuk yang mulai didistribusikan oleh syarikah (perusahaan layanan haji Arab Saudi) menjadi identitas digital wajib bagi seluruh jamaah haji. Lebih dari sekadar tanda pengenal, kartu ini berfungsi sebagai kunci utama untuk mengakses seluruh layanan selama pelaksanaan ibadah haji.


Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, M. Luthfi Makki, menegaskan bahwa kartu tersebut harus diterima dan diinput maksimal dalam waktu 1x24 jam sejak kedatangan jamaah di Arab Saudi.


“Kartu ini wajib selalu dibawa. Jangan sampai hilang. Proses penggantiannya panjang dan harus melalui sistem e-Hajj serta konfirmasi ke syarikah,” ujar Makki, Sabtu dini hari (3/5).


Makki menjelaskan, Kartu Nusuk menjadi syarat untuk mendapatkan layanan transportasi, akomodasi, konsumsi, hingga akses ke kawasan utama ibadah seperti Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Jamaah yang tidak membawa kartu ini dipastikan tidak bisa mengikuti puncak ibadah haji.


Kartu ini berbentuk PVC putih dengan aksen cokelat dan berukuran sekitar tiga kali lipat dari KTP. Informasi yang tercantum di dalamnya meliputi nama, foto, nomor visa, jenis visa, barcode, QR code, serta nama dan nomor kamar hotel. Jika jamaah tersesat, cukup menunjukkan kartu kepada petugas Saudi agar sistem digital menampilkan lokasi tempat tinggalnya.


“Kartu ini semacam paspor digital selama ibadah haji. Semua layanan terhubung dengan kartu ini. Ini sistem kontrol sekaligus perlindungan terhadap jamaah,” terang Makki.


Ia juga menekankan bahwa kartu ini bukan sekadar formalitas. “Tanpa kartu Nusuk, jamaah tidak bisa masuk ke area Armuzna. Maka tolong dijaga baik-baik,” pesannya.


Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad, menyampaikan bahwa pada musim haji 2025, distribusi Kartu Nusuk tidak lagi dilakukan secara kolektif oleh petugas haji Indonesia. Kartu diserahkan langsung oleh syarikah di hotel masing-masing.


“Setelah sampai di hotel, kartu langsung dibagikan oleh syarikah. Jemaah dipotret saat menerima kartu, sebagai dokumentasi,” jelasnya.


Sistem Nusuk juga berperan penting dalam mencegah praktik haji ilegal. Kementerian Agama RI menegaskan, hanya jamaah resmi dengan visa haji yang bisa mengakses layanan dan prosesi ibadah haji melalui kartu ini. Pada musim haji tahun lalu, ribuan jamaah ilegal dievakuasi karena tidak terdaftar secara resmi.


Hingga Jumat malam (2/5), Kartu Nusuk telah tiba di Madinah dan siap didistribusikan bertahap ke seluruh jamaah Indonesia sesuai jadwal kloter. Petugas haji diminta memastikan tidak ada jamaah yang luput dari pendataan, serta mendampingi proses pemindaian barcode dan aktivasi kartu.