• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 21 Mei 2024

Nasional

Jabar Bebas Zona Merah Covid-19, Ridwan Kamil: Ini yang Pertama Kalinya Selama Pandemi

Jabar Bebas Zona Merah Covid-19, Ridwan Kamil: Ini yang Pertama Kalinya Selama Pandemi
Ridwan Kami (https://jabarprov.go.id/)
Ridwan Kami (https://jabarprov.go.id/)

Bandung, NU Online Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa selama setahun pandemi ini melanda Indonesia, Jawa Barat untuk pertama kalinya tidak memiliki zona merah atau daerah risiko tinggi penularan Covid-19.

"Pertama kalinya dalam setahun ini, tidak ada kota dan kabupaten yang di zona merah. Alhamdulillah, setelah berbulan-bulan naik-turun dan empat minggu terakhir masih ada satu zona merah yang pindah-pindah, minggu ini tidak ada zona merah di Jawa Barat untuk level kota dan kabupaten," katanya sebagaimana diberitakan tribujabar.id, Rabu (3/3).

Namun demikian, sebaran zona kuning atau kawasan risiko rendah penularan Covid-19 di Jabar kian banyak. Merujuk pada data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, daerah berzona kuning tersebut yakni Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Kuningan, dan Kota Banjar. Sisanya, masih di zona oranye atau risiko sedang.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil menjelaskan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala Mikro ini berhasil menurunkan kasus sebanyak 60 persen.

"Jadi kami berkesimpulan PPKM Mikro ini alhamdulillah berhasil dan kami ingin mengupayakan PPKM Mikro ini sebagai adaptasi baru karena mengelola kasus berbasis wilayah," jelasnya.

Dua minggu sebelumnya, lanjutnya, penambahan kasus mingguan masih 28 ribuan kasus, sedangkan minggu kemarin hanya 10 ribuan kasus.

Data tersebut didapat setelah memisahkan data lama dan data baru dari data yang diumumkan Kementerian Kesehatan setiap hari.

"Data ini adalah data real time. Jadi kami tidak menggunakan data yang diumumkan oleh pemerintah pusat  tentang Jawa Barat karena masih banyak bercampur dengan data-data lama. Ini sudah dibersihkan hanya data harian. Yang kami hitung sehingga terjadi turun lumayan tinggi ke 60 persen dari sebelumnya," ucapnya.

Lanjutnya, untuk angka kematian sekarang kecil, rata-rata sudah sembuh dan sedang tahap penyembuhan.

"Tingkat kematian kecil, 1,1 persen, artinya 99 persen itu rata-rata sudah sembuh dan sedang tahap penyembuhan. Tingkat kepatuhan masih di atas 80 persen tapi menurun dari minggu-minggu sebelumnya. Jadi kami berharap kita menyemangati aparat untuk terus aktif melaporkan dan edukasi supaya target Jawa Barat rata-rata di kedisiplinan 85 persen," pungkasnya.

Pewarta: Abdul Manap
Editor: Abdullah Alawi 

 


Nasional Terbaru