• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Nasional

Gus Yahya: Ittiba Kepada Ulama Harus Disertai dengan Akhlak

Gus Yahya: Ittiba Kepada Ulama Harus Disertai dengan Akhlak
Gus Yahya: Ittiba Kepada Ulama Harus Disertai dengan Akhlak. (Foto: Ss Yt NU Jabar Channel).
Gus Yahya: Ittiba Kepada Ulama Harus Disertai dengan Akhlak. (Foto: Ss Yt NU Jabar Channel).

Bandung, NU Online Jabar
Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan, kegiatan Seminar Literasi Digital yang digelar kali ini merupakan program skala besar yang melibatkan partisipan yang luas yang melibatkan Lakpesdam, Lembaga Ta'lif wa Nasr (LTN), Lembaga Dakwah, Rabithah Ma'ahid Islamiyah, dan Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif dilingkungan PBNU. 


"Ini semua merupakan ikhtiar kita semua agar suasana didalam pergaulan digital yang sudah semakin mendominasi ruang hidup kita bersama ini, menjadi lebih positif, lebih bisa meluapkan mashalat dan menghindari berbagai macam potensi negatif atau mafasid yang timbul di dalam pergaulan digital ditengah masyarakat kita ini," jelasnya dalam sambutan secara virtual pada kegiatan Seminar Literasi Digital yang digelar di Gedung Aula PWNU Jawa Barat, Senin (17/7).


Menurutnya, informasi yang di terima dan disebarkan kepada masyarakat itu harus teruji keberanannya, fakualitasnya, dan kredibilitasnya.


Lebih dari itu, sambungnya, khusus menyangkut informasi yang terkait dengan agama, NU memiliki konsen yang lebih fundamental yakni dalam wawasan NU agama adalah sesuatu yang bukan hanya terkait dengan dimensi kognitif dan pengetahuan aqliyah saja, tetapi juga menyangkut dimensi ruhaniah yang lebih dalam.


"Kita menjalankan tuntunan islam ini bukan hanya berfikir tentang apa yang benar atau akurat secara akal, tapi kita juga sangat mementingkan barokah dari cara kita hidup beragama. Dan barokah itu telah diajarkan oleh guru kita, dapat kita harapkan yang terdekat adalah dari sanad ilmu yang diemban oleh guru kita dari gurunya hingga tersambung kepada Nabi Muhammad SAW," ungkap Kiai yang akrab disapa Gus Yahya.


Bagi kita, sambungnya, beragama ini bukan hanya apa yang kita simpan secara aqliyah kita saja, tetapi juga bagaimana bisa menisbatkan diri kepada sanad keagamaan yang bersambung kepada sang pembawa syariat itu sendiri yaitu baginda Nabi Muhammad SAW.


"Maka salah satu dimensi yang penting untuk dikembangkan dalam literasi digital yang kita jalankan ini agar ditekankan juga pentingnya kita menghormati dan menjaga hubungan kita dengan guru, para ulama yang memegang sanad yang bersambung dari generasi ke generasi sampai kepada sumbernya. Ini adalah satu-satunya yang saat ini yang bisa kita harapkan, memelihara barokah dari kehidupan bergama kita, dan insya Allah dalam kehidupan kita seluruhnya," tutur Gus Yahya.


Kiai kelahiran Rembang, Jawa Tengah pada 16 Februari 1966 tersebut juga mengingatkan bahwa kita telah mendapatkan pendidikan seumur hidup dari para ulama dan barokah hidup kita didalam beragama dan kehidupan seluruhnya washilah dari ittiba kepada para ulama.


"Maka penting bagi kita semua mengembalikan semangat ittiba kepada ulama yang ahli sanad ini, sebagai upaya kita untuk mempertahankan barokah yang selama ini telah kita rasakan. Jangan sampai barokah ini hilang hanya karena kita tidak lagi mementingkan semangat ittiba kepada ulama. Ittiba dalam hal ini bukan berarti hanya mengikuti pandangan-pandangan yang disampaikan atau fanatik kepada pribadi, tapi harus disertai dengan akhlak kepada ulama akhlak kepada musnid yang membawakan sanad, baik secara perorangan maupun secara keseluruhan," tandasnya.


Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Juhadi Muhammad berterima kasih kepada PBNU atas kerjasama yang dilakukan antara 


"Mudah-mudahan seminar literasi digital yang dilaksanakan pada hari ini oleh lakpesdam PWNU Jawa Barat memberikan manfaat kepada kita semua,"tuturnya.


Kiai Juhadi juga menjelaskan pentingnya kegiatan tersebut ditengah-tengah perkembangan teknologi yang luar biasa masif.


"Dulu kegiatan-kegiatan itu dilaksanakan secara manual, dan sekarang digital, mungkin tahun 2030 semua kegiatan menggunakan digitalisasi. Dengan perkembangan zaman ini perlu adanya literasi, karena kalau tidak ada literasi, masyarakat yang menerima informasi akan sangat mudah menerima,namun sulit membedakan apakah informasi yang datang itu positif atau negatif, manfaat atau madharat," tegasnya.


Perlu diketahui, kegiatan ini diikuti oleh 200 orang secara langsung dan disiarkan secara langsung melalui channel Youtube NU Online Jabar.


Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi


Nasional Terbaru