• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 7 Mei 2024

Nasional

Gus Hasan: NU Berdiri untuk Mengabdi kepada Agama dan Negara

Gus Hasan: NU Berdiri untuk Mengabdi kepada Agama dan Negara
Ketua PWNU Jawa Barata KH Hasan Nuri Hidayatullah (Foto: NU Online Jabar/Bagus)
Ketua PWNU Jawa Barata KH Hasan Nuri Hidayatullah (Foto: NU Online Jabar/Bagus)

Bandung, NU Online Jabar
Ketua PWNU Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah mengatakan, pengabdian (khidmah) adalah kata kunci NU ini berdiri dan pergerakanya selama ini. Para muasis (pendiri) membentuk NU, bertujuan untuk berkhidmah kepada agama dan tanah air.

“Sesuai tema harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-95 adalah konsistensi khidmah NU dalam menyebarkan Aswaja dan meneguhkan komitmen kebangsaan. Menurut hemat saya, khidmah adalah kata kunci NU berdiri,” katanya, Senin (25/1).

Kiai yang akrab disapa Gus Hasan ini menjelaskan, pertama, khidmah untuk agama. NU memang lahir dari para pemuka agama yang nahdhah (bangkit) dengan tujuan untuk melestarikan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah di Indonesia bahkan Dunia. 

Pada anggaran dasar, anggaran rumah NU pertama kali tertulis, adapun maksud perkumpulan ini yaitu memegang dengan teguh salah satu dari mazhabnya imam empat, yaitu imam Muhammad bin Idrsi asy-Syafi’i, imam Malik bin Anas, imam Abu Hanifah an-Nu’man, dan imam Ahmad bin Hambal dan mengerjakan apa saja yang menjadikan kemaslahatan agama Islam. 

Kedua, lanjut Gus Hasan, khidmah untuk Tanah Air. Ini berarti NU dengan sekuat tenaga akan menjaga keutuhan negara dan memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya. Sungguh suatu tujuan yang mulia dan itu sudah ditunjukkan dalam sejarah. 

“Kedua khidmah ini seiring sejalan dalam langkah gerak NU, Islam Ahlussunnah wal Jama’ah menjadi inspirasi dan gerak untuk cinta tanah air yang tertera dalam kalimat hubbul wathan minal iman, agama dan tanah air menjadi bagian cinta dalam satu tarikan napas,” ungkapnya.  

Pewarta: Agung Gumelar
Editor: Abdullah Alawi 

 


Nasional Terbaru