• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Nasional

Festival Budaya Nusantara Wujud Dakwah untuk Mencintai Indonesia

Festival Budaya Nusantara Wujud Dakwah untuk Mencintai Indonesia
Secara resmi Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid (Alissa Wahid) membuka Festival Budaya Nusantara
Secara resmi Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid (Alissa Wahid) membuka Festival Budaya Nusantara

Bandung, NU Online Jabar

Suasana penuh semangat, tapi khusyuk nampak terlihat pada sejumlah peserta Karnaval Budaya Nusantara di Alun-alun Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023) siang. 


Secara resmi Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid (Alissa Wahid) membuka karnaval ini di depan Pendopo Alun-alun Sidoarjo.  


"Kita akan menyaksikan berbagai penampilan. Ini bukan sekadar tontonan, ini dakwah kita untuk mencintai agama, negara, bangsa Indonesia. Dengan semangat merawat jagat," katanya. 


Selanjutnya, ribuan warga yang menonton karnaval ini disuguhkan penampilan tari sufi terpanjang dan memecahkan rekor MURI. Dilanjutkan dengan marching band Banser Jawa Tengah.


Secara bergantian, Festival Budaya Nusantara dilanjutkan dengan penampilan 500 Fatayat NU dari seluruh Indonesia yang membawa 26 ribu doa untuk agama dan bangsa dari seluruh penjuru negeri. 


Lalu Reog Ponorogo, ondel-ondel Jakarta, tarian dari suku di Indonesia ditampilkan seperti tari Saman dari Aceh dan tarian Ambon manise. Tari ini mengajarkan kekompakan.


"Abad pertama NU dibangun oleh muassis dengan tidak lepas dari budaya Nusantara. Budaya dan seni bagian yang sangat penting. Kita tidak model organisasi yang semua dimusuhi," jelas Alissa.


 Menurutnya, seni dan budaya bisa digunakan untuk menyuburkan akhlak baik, agama, cinta Tanah Air. Oleh karenanya NU bukan organisasi yang anti budaya. Oleh karenanya, budaya selalu dikembangkan oleh NU. 


"NU terkenal dengan budaya yang terbuka, tidak sedikit-sedikit memusuhi. Setiap zaman ada budaya baru, sekarang ada budaya digital. Sekarang ke mana-mana orang bawa handphone," imbuh putri Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini. 


Bagi Alissa, alasan NU tidak menolak budaya karena NU tidak takut dengan perubahan. Karena ulama NU mengajarkan untuk terus menjaga tradisi yang baik dan mengambil sesuatu yang baru.  


"NU tidak takut dengan modernitas dan budaya. Menjadi tuan rumah satu abad dengan sukses adalah budaya yang baik yang harus dijaga," tandasnya.


Editor: Abdul Manap
 


Nasional Terbaru