• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Nasional

Ada 13.000 Kotak Amal untuk Biaya Terorisme, Makanya Aktifkan LAZISNU di Daerah Masing-masing

Ada 13.000 Kotak Amal untuk Biaya Terorisme, Makanya Aktifkan LAZISNU di Daerah Masing-masing
Ilustrasi (https://haluanindonesia.co.id/)
Ilustrasi (https://haluanindonesia.co.id/)

Bandung, NU Online Jabar
Kepolisian Indonesia mengungkap indikasi adanya kotak amal yang tersebar di minimarket digunakan untuk pembiayaan aktivitas organisasi teroris. Jumlah kotak amal mereka yang disebar di seluruh Indonesia diperkirakan sebanyak 13.000.  
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Awi Setiyono, sebagaimana disampaikan kepada merdeka.com para teroris ini bergerak dengan dana berasal dari kotak sumbangan. Bahkan gerakan ini sudah tersebar hampir di seluruh Indonesia.

Menurut dia, ciri-ciri kotak amal yang digunakan teroris umumnya seperti kotak amal yang biasa diletakkan di minimarket, gedung umum, mall dan lain sebagainya, tidak ada ciri khusus, seperti contoh kotak amal dari BM ABA, kotak amal tandai dengan sticker BM ABA dengan tulisan-tulisan perbantuan untuk sosial kemanusiaan.

Baca: LAZISNU Majalengka Santuni Mang Oman Abdurrahman yang Sakit

Ia menambahkan kemungkinan ada yayasan atau organisasi yang diduga terlibat dalam gerakan tersebut. Hal ini sedang dalam penyelidikan kepolisian. 

“Yayasan/organisasi lain sedang dalam penyelidikan, jika terdapat dua alat bukti yang cukup akan ditingkatkan ke arah penyidikan,” ungkapnya pada berita yang diunggah  Rabu, 9 Desember  dengan judul Mabes Polri: 13.000 Kotak Amal Gerakan Teroris Tersebar di Minimarket.

Dana tersebut, lanjutnya, digunakan untuk untuk kegiatan organisasi jaringan teror tersebut, antara lain gaji para pejabat, pembiayaan ke Suriah, pembiayaan pembuatan senjata, pembiayaan para DPO, pembiayaan pelatihan fisik, dan yang lainnya. 

Ketua NU Care Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama Kabupaten Majalengka KH Zaenal Muhyiddin mengaku menyayangkan kejadian tersebut. Pasalnya dana umat dengan niat beramal ibadah malah digunakan untuk tindakan yang merugikan umat sendiri. 

Baca: Setelah Bedah Rumahnya, NU Care LAZISNU Majalengka Serahkan Modal Usaha kepada Dawud

“Teroris berkedok agama dan menipu umat. Umat jangan tertipu dan harus hati-hati,” katanya ketika dihubungi dari Bandung, Rabu (9/12). 

Ia mengimbau kepada PWNU dan PCNU di seluruh Jawa Barat untuk secara serius mengaktifkan NU Care LAZISNU di daerah masing-masing. Bahkan kalau bisa sampai ke ranting-ranting NU 

“Kepengurusan NU Care LAZISNU harus masif hadir di setiap MWCNU dan ranting, begitu juga di mal, dan pasar-pasar,” tegasnya. 

Pasalnya kalau PWNU dan PCNU tak mengaktifkan NU Care LAZISNU, bisa jadi amal sedekah warga NU jatuh kepada kotak amal yang digunakan untuk tindakan terorisme. 

“Mungkin saja (Nahdliyin mengisi kotak amal itu, red.) karena ketidaktahuan dan di sana tidak ada Koin NU, makanya aktifkan dong LAZISNU di daerah masing-masing,” katanya. 

Kalau tidak aktif, sambungnya, jangan salahkan jika uang Nahdliyin lari ke tangan mereka. 

Pewarta: Abdullah Alawi 
 
 


Nasional Terbaru