Haul Auliya dan Masyayikh NU, KBNU Jatiwangi Gelar Short Course ke-Gus Dur-an
Majalengka, NU Online Jabar
Keluarga Besar Nahdlatul Ulama Jaiwangi (KBNU Jatiwangi) Kabupaten Majalengka menggelar acara Haul Auliya dan masyayikh NU di Gedung NU Center Jatiwangi, Jumat (23/12). Pada acara tersebut juga, KBNU Jatiwangi menggelar Short Course ke-Gus Dur-an dengan diikuti kurang lebih 100 orang utusan mulai dari pelajar SMP, SMA, SMK dan pesantren serta Ibu ibu Majelis Ta'lime se-kecamatan Jatiwangi
"Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Haul Auliya-Masyayikh NU dan Gus Dur ke-13," terang ustaz Derry Febrianto Ketua Panitia pelaksana.
Ia menilai, kegiatan tersebut sebagai upaya untuk mengenal, meneladani serta meneruskan perjuangan Gus Dur sebagai guru bangsa dan kekasih Allah SWT. Ia juga menambahkan, kursus ini ldi proyeksikan khusus untuk usia milenial yaitu pelajar tingkat SMP dan SMA sederajat juga santri pondok pesatren se Kecamatan Jatiwangi.
“Namun kenyataanya banyak bapak-bapak dan ibu-ibu yang juga mengikutinya,” tandasnya.
Sementara itu, hadir sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut Ketua NU Care-LAZISNU Kabupaten Majalengka yang juga sekaligus Ketua KBNU Jatiwangi yakni KH M Zaenal Muhyidin.
Dalam pemaparanya, kiai Zaenal menjelaskan tentang siapa, kenapa dan bagaimana Gus Dur dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, Islam yang moderat, kebhinekaan serta nasionalisme.
Sebagai informasi, diakhir acara tersebut, semua membaca Istighfar dan lantunan shalawat yang biasa dibaca Gus Dur sehingga suasana semakin khusyu dan Syahdu. Selain itu, Gusdurian juga menggelar dialaog Ziarah Kebudyaan Gus Dur yang menghadirkan narasumber KH Maman Imanulhaq dan dimoderatori oleh Ketua PAC Ansor Jatiwangi, Feby.
Kiai Maman mengungkapkan pengalamanya mendampingi Gus Dur kurang lebih selama 8 tahun. Menurutnya, Gus Dur adalah orang luar biasa. Selain sebagai Guru Bangsa, Gus Dur adalah Wali Allah.
"Gus Dur adalah orang mulia yang lahir dari seorang ayah yang mulia serta punya kakek yang mulia pula. Makanya orang yang mencintai beliau, mengikuti beliau, meneladani beliau, menghauli beliau, dan memperjuangkan dan meneruskan nilai-nilai yang diperjuangkan Gus Dur, dia termasuk orang mulia”, jelasnya.
Ia menjelaskan, kehadirannya pun bukan karena siapa-siapa, akan tetapi karena Gus Dur.
“Kita cinta sama Gus Dur, kita rindu sama Gus Dur, kita harus siap memperjuangan dan menjaga nilai-nilai yang dibangun oleh Gus Dur seperti ketauhidan, kesetaraan, kebhinekaan, kejujuran dan keadilan,” tandasnya.
Editor: Abdul Manap