• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 24 April 2024

Kota Tasikmalaya

Analogi Sederhana Tawassuth Oleh Gus Hamim Lirboyo

Analogi Sederhana Tawassuth Oleh Gus Hamim Lirboyo
Analogi Sederhana Tawassuth Oleh Gus Hamim Lirboyo
Analogi Sederhana Tawassuth Oleh Gus Hamim Lirboyo

Tasikmalaya, NU Online Jabar
Gus Hamim Lirboyo silaturrahmi ke ke Ponpes Al Mukhtariyah Mangkubumi, Pesantrennya Aj Bubung Niezar, Ketua Majlis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Kota Tasikmalaya, Kamis (20/10) pagi. Dalam silaturrahminya, Gus Hamim menyampaikan analogi sederhana tentang Tawassuth

 

"Begini sederhanannya", Kata Gus Hamim memulai pembicaraan. Di hadapan Ketua MDS Rijalul Ansor Kecamatan Se-Kota Tasikmalaya.

 

"Tawassuth itu, bukan kita harus ditengah, tapi kita haru menjadi penyeimbang," katanya dengan gerak tangannya yang khas.

 

Ia menyontohkan, sikap tawassuth itu seperti mengobati darah tinggi dan kurang darah. Jika darah tinggi, maka harus diberi obat untuk mengurangi darah, supaya tensi darahnya menjadi seimbang. Jika darahnya rendah, maka harus diberi obat penambah darah, hal itu juga agar tensi darahnya tetap seimbang.

 

"Jadi, kita ini tak bisa lembut selamanya, juga tak bisa keras selamanya. Artinya kita harus melihat, siapa yang kita hadapi," Jelasnya.

 

Ia mingisahkan Ibn Abbas. Diceritakan bahwa ada dua orang pembunuh, bertanya mengenai hukum membunuh kepada Ibn Abbas.

 

Uniknya, kata Gus Hamim, jawaban Ibn Abbas tidak sama, padahal pertanyaannya sama 'apa hukum membunuh'. 

 

"Jawaban untuk pemuda yang pertama bahwa membunuh itu dosa besar, dan tidak ada ampun bagi pelakunya. Jawaban untuk pemuda yang kedua bahwa membunuh itu dosa besar, namun dengan Taubat, Allah akan mengampuninya," ungap Kiai Muda Jawa Timur itu.

 

Para shahabat yang menyaksikan hal itu keheranan, kok bisa pertanyaan yang sama, dijawab dengan jawaban yang berbeda.

 

"Wahh ibn Abbas ini plin-plan," katanya, seolah memperagakan ungkapan para shohabat.

 

Tapi, lanjutnya, tuduhan shohabat yang lain terpatahkan dengan klarifikasinya itu. Bahwa, jelas Gus Hamim, Ibn Abbas mengatakan, "pemuda yang pertama itu kalau tidak saya bilang tak ada ampun, dia akan membunuh kembali. Dan pemuda yang kedua itu, dia telah membunuh, namun akan taubat, jadi saya jawab seperti itu."

 

"Inilah sikap tawwasut yang dicontohkan ibn Abbas. Pada akhirnya dua orang pemuda itu tak membunuh lagi," ungkapnya.

 

"Intinya, kita harus faham betul siapa yang kita hadapi, lalu kasih obat yang sesuai penyakitnya," pungkasnya.

 

Pewarta: Ilham Abdul Jabar
Editor: Abdul Manap


Kota Tasikmalaya Terbaru