Bandung, NU Online Jabar
Lingkungan merupakan media untuk mendekatkan anak kepada alam dan lingkungan hidup yang ada di sekitarnya. Bagi anak, lingkungan merupakan tempat yang menyenangkan untuk bermain, berkegiatan dan berinteraksi dengan teman maupun dengan sesama makhluk hidup lainnya, baik flora maupun fauna. Alam juga menjadi tempat yang menyenangkan untuk menjalani kehidupannya.
Namun apa jadinya jika alam dan lingkungan mulai rusak karena disebabkan oleh faktor kelalaian manusia itu sendiri yang enggan untuk menjaga kelestarian alam sehingga menyebabkan bencana alam seperti banjir dan longsor terjadi di mana-mana.
Menurut Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Jawa Barat, Dadang Sudardja mengatakan, salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi ini adalah rendahnya kesadaran dan tanggung jawab manusia terhadap pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.
Hal ini menurutnya disebabkan masih minimnya pendidikan lingkungan hidup yang dapat menambah pengetahuan, menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab terhadap lingkungan hidup yang harus diajarkan sejak anak-anak atau usia dini.
“Pendidikan lingkungan hidup adalah upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan pada akhirnya dapat menjadi motor penggerak di lingkunganya dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan hidup untuk generasi sekarang dan yang akan datang,” kata ketua LPBI NU Jabar yang kerap disapa Wa Dadang itu kepada NU Online Jabar, Ahad (2/4/2023).
Wa Dadang menambahkan, langkah tersebut akan berhasil apabila dari sejak usia dini atau anak-anak sudah diajarkan dan diperkenalkan tentang alam dan lingkungan.
“Tentu saja diperlukan keseriusan terutama dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar. Pendidikan lingkungan hidup memiliki meningkatkan rasa kepedulian, memberikan perspektif baru, nilai, pengetahuan, keterampilan dan proses yang dapat mengakibatkan perubahan perilaku dan kebiasaan yang mendukung keberlanjutan lingkungan hidup,” ujarnya.
Menurutnya, misi ini harus diperkenalkan kepada anak dengan beragam model pendekatan, salah satu contohnya mengajak anak anak untuk memelihara bunga yang ada di rumah, bersih-bersih halaman, jalan-jalan ke alam dan hal-hal lainnya. Banyak cara untuk mengajarkan anak untuk bisa peduli terhadap lingkungan.
“Dengan kegiatan seperti itu, akan menjadi media yang akan mendekatkan si anak kepada alam dan lingkungan hidup. Kebiasaan ini akan membentuk karakter yang positif dalam menumbuhkan kecintaan terhadap alam dan lingkungan hidup,” ucapnya.
Hal lain yang tidak kalah penting menurutnya adalah meningkatkan literasi lingkungan hidup. “Pendidikan lingkungan hidup sejak usia dini penting untuk dilaksanakan diperhatikan, dan dukungan semua pihak, terutama dilingkungan keluarga,” tandasnya.
Pewarta: Agung Gumelar