• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Kota Bandung

Meriahkan Harlah ke 63, PB PMII Diskusikan Penerapan Teknologi Masa Depan

Meriahkan Harlah ke 63, PB PMII Diskusikan Penerapan Teknologi Masa Depan
Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menggelar Swacakap atau Diskusi Panel di UNS Tower, Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (21/6/2023). Kegiatan ini digelar dalam rangka Puncak Harlah PMII ke 63 tahun.  (Foto: Istimewa)
Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menggelar Swacakap atau Diskusi Panel di UNS Tower, Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (21/6/2023). Kegiatan ini digelar dalam rangka Puncak Harlah PMII ke 63 tahun.  (Foto: Istimewa)

Bandung, NU Online Jabar
Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menggelar Swacakap atau Diskusi Panel di UNS Tower, Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (21/6/2023). Kegiatan ini digelar dalam rangka Puncak Harlah PMII ke 63 tahun. 

 

Hadir pada kegiatan tersebut para pakar bidang IT dan teknologi digital yang didapuk sebagai narasumber. Swacakap yang dihadiri ratusan kader PMII Jawa Tengah itu mengangkat tema "The Coming Era of Science and Technology in Everyday Life". 

 

Salah seorang narasumber Swacakap PMII, Marlon Samuel Contain Cancil mengatakan, di antara teknologi masa depan yang saat ini sudah mulai dikenal oleh masyarakat yaitu metaverse. Menurutnya, metaverse merupakan media yang didukung oleh tiga komponen yang bisa mendorong adanya interaksi secara digital.

 

"Metaverse adalah tempat berinteraksi 3 dimensi dengan avatarnya. Contoh nya IA, AR, VR," katanya saat memaparkan materi. 

 

Ia menambahkan, perkembangan teknologi metaverse semakin hari semakin canggih yang menawarkan hal-hak menarik. Metaverse juga bisa menjadi ruang bisnis yang dapat memberikan peluang yang sangat terbuka. Demikian pula, IA, AR, dan VR memiliki pondasi metavers seperti NFT, Cripto, Blockchain yang menungkinkan adanya transaksi dan interaksi di dunia digital. 

 

Di sisi yang lain, kecanggihan teknologi masa depan juga turut memberikan tantangan tersendiri. Misalnya, adanya migrasi besar-besaran ke dunia maya.

 

"One day, jika kita ada di seluruh aplikasi digital? Maka siapa yang akan hadir secara offline? Sehingga memusnahkan digital akibatnya bisa terjadi Negara Estonia dimana semua berbasis elektronik karena sekali dimatikan listriknya, semua hal akan lumpuh," tuturnya.

 

Karena itu, Samuel mendorong kepada kader-kader PMII untuk memahami tentang metaverse agar tidak kecanggihan tersebut tidak menjadi tantangan yang mengancam eksistensi umat Manusia.

 

"Penting kita memahami metaverse dalam beberapa perspektif tapi jangan terlalu mengandalkan itu sebagai segala-galanya, misalnya hingga mengorbankan nilai-nilai agama dan budaya," pungkasnya.

 

Di tempat yang sama, Ibrahim Kholil Rohman mengatakan, selain metaverse yang juga harus dipahami oleh anak muda NU, teknologi masa depan yang juga harus dikuasai yaitu blockchain. Blockchain merupakan teknologi yang memungkinkan transaksi dikelola melalui block sehingga bisa diakses oleh pengguna yang berbeda-beda. 

 

"Apa pentingnya kita belajar ini?” khususnya relevansi untuk NU, ternyata kota atau kabupaten yang mayoritas NU umumnya  itu mengalami pertumbuhan ekonomi yang lambat. Karena itu teknologi-teknologi yang sekarang untuk anak muda anak muda NU itu memiliki beberapa fungsi inventory stock, market creation, transaction, dan demand and supply monitor," tuturnya.


Kota Bandung Terbaru