• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 7 Mei 2024

Kota Bandung

Dari Wayang Tavip ke Avatar Menuju Tawasulan 1001 Santri

Dari Wayang Tavip ke Avatar Menuju Tawasulan 1001 Santri
Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Jawa Barat dan Robithoh Ma'had Islamiyah (RMI) bekerja sama dengan Pesantren Bina Insan Mulia 2 asuhan KH Imam Jazuli mengadakan Workshop pembuatan Wayang Tavip.
Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Jawa Barat dan Robithoh Ma'had Islamiyah (RMI) bekerja sama dengan Pesantren Bina Insan Mulia 2 asuhan KH Imam Jazuli mengadakan Workshop pembuatan Wayang Tavip.

Bandung, NU Online Jabar
Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Jawa Barat dan Robithoh Ma'had Islamiyah (RMI) bekerja sama dengan Pesantren Bina Insan Mulia 2 asuhan KH Imam Jazuli mengadakan Workshop pembuatan Wayang Tavip.


Untuk diketahui, Wayang Tavip adalah wayang yang terbuat dari limbah plastik yang kemudian dibentuk menjadi tokoh dan diwarnai, tokoh-tokoh yang dibuat tergantung kebutuhan pementasan yang akan dilaksanakan. 


Workshop ini adalah rangkaian dari program Lesbumi dan RMI. Kegiatan ini adalah tahap awal dari rangkaian program menuju puncak peringatan Hari Santri Nasional tahun 2023.


Selain dari workshop Wayang Tavip,  Lesbumi juga mengadakan Workshop Teater dan Musik. Acara puncak tersebut akan di adakan pada tanggal 22 Oktober. Pagelaran ini mengusung Judul ‘Tawasulan 1001 Santri’ pertunjukan Kolosal ini mengangkat ketokohan dari Sunan Gunung Djati.


Tema ini diangkat bertujuan memunculkan kembali memori kolektif tentang pesan-pesan Sunan Gunung Djati di antaranya: Nitip Tajug dan Fakir miskin(Saya menitipkan mesjid dan Fakir Miskin), Den Welas Asih Ing Sapapada (Utamakan cinta kasih terhadap sesama), Gegunem Sifat Kang Pinuji (Mengusung sifat-sifat terpuji kemanusiaan).


Eri GF sebagai Sekretaris Program mewakili Lely Mei selaku Pimpinan Program, mengungkapkan, workshop ini bertujuan, untuk menggali kreatifitas santri dalam mengolah barang bekas atau limbah yang bisa digunakan sebagai wayang atau tokoh yang akan dipentaskan.


"Gambar yang dibuat adalah gambar hasil interpretasi dari hasil olahan fikiran mereka yang menghasilkan beragam sketsa gambar Sunan Gunung Djati dengan beragam ekspresi,” ungkapnya disela jeda workshop.


M Tavip selaku pencipta wayang tavip mengatakan bahwa tujuan dari Workshop Pembuatan Wayang ini adalah untuk menerapkan visual tentang wayang. “Kali ini tokoh yang diangkat adalah Sunan Gunung Djati, yang saya tahu beliau berdakwah melalui media budaya, di antaranya wayang cepak, dan pertunjukan budaya yang beliau tampilkan selalu mengundang massa untuk menonton,” ujarnya.


“Maka sunan gunung jati dengan mudah menyebarkan Islam karena bisa menyelipkan syiar dalam setiap kegiatan budaya, walaupun tentunya pasti ada tantangan tersendiri,” tambahnya.


"Seperti yang kita tahu, Rasulullah selain dari mengajarkan hubungan manusia dengan Allah Swt, Rasul juga mengajarkan umatnya tata cara hidup di tengah masyarakat atau sosial dan Sunan gunung Djati pun meneruskan itu," lanjutnya.


Di rangkaian HSN ini, Tavip ingin mengingatkan kembali kepada generasi muda tentang pesan moral dari Sunan Gunung Djati. “Satu lagi, wayang yang mereka buat itu akan ditampilkan oleh mereka sendiri, biar mereka bertanggung jawab dan menghargai hasil karya mereka sendiri," ungkap M Tavip.

 

Ada yang menarik dari kegiatan workshop ini, ketika para santri mengerjakan sketsa Sunan Gunung Djati ada beberapa santri yang menggambar tokoh lain, di antaranya Presiden Soekarno memakai sepatu Nike. Ada juga yang menggambar tokoh Avatar dan tokoh imajinasi mereka. 


Salah satu Santri peserta Workshop Wayang Tavip bernama Azzakie Zia Ulhaq santri kelas 10 asal Sumedang mengungkapkan. "Saya sangat bangga, tidak menyangka menjadi bagian dari Program ini. Apalagi acara ini akan ditampilkan di acara memeriahkan Hari Santri Nasional. Saya kira, sangat sulit buat wayang seperti hal umumnya wayang yg lain, ternyata ada jenis wayang yg mudah dibuat,” ujarnya.


Hasil karya sketsa para santri yang menggambarkan tokoh Sunan Gunung Jati ini menghasilkan bermacam-macam ekspresi. Dari 50 santri laki-laki peserta workshop terpilih 14 santri yang akan ikut pentas wayang Tavip dan sisanya akan membantu berperan dibelakang layar Wayang.
 

Kontributor: Nasihin


Kota Bandung Terbaru