• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Khutbah

KHUTBAH JUMAT

Khutbah Jumat Terbaru: Inilah Tiga Amalan Untuk Mendapatkan Rumah di Surga

Khutbah Jumat Terbaru: Inilah Tiga Amalan Untuk Mendapatkan Rumah di Surga
(Ilustrasi: NU Online).
(Ilustrasi: NU Online).

Khutbah I


  الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى; يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Hadirin sidang shalat Jumat rahimakumullah
Marilah sama-sama kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan dan kesehatan, sehingga bisa melaksanakan shalat Jumat secara berjamaah. Shalawat dan salam pada Rasulullah SAW, yang akan mengantarkan kita pada syafaat kelak.


Selaku khatib, saya berwasiat khususnya untuk diri pribadi umumnya untuk seluruh jemaah shalat jumat untuk selalu meningkatkan ketaqwaan kepada Allah. Pasalnya, hanya takwa dan iman yang menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat kelak. 


Hadirin sidang shalat Jumat rahimakumullah​​​​​​​
Surga adalah tempat yang dijanjikan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan. Di surga, manusia akan mendapatkan segala yang diinginkannya.


Salah satu kenikmatan yang akan didapatkan di surga adalah rumah yang indah. Rumah di surga tidak seperti rumah di dunia. Rumah di surga terbuat dari emas dan permata. Rumah di surga juga sangat luas dan indah. Yang disediakan bagi orang yang melakukan amal kebaikan.


Allah telah menjanjikan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertakwa bahwa mereka akan mendapatkan rumah di surga. Terdapat banyak sekali amalan yang akan dibalas Allah dengan mendapatkan tempat tinggal di surga bagi orang yang melaksanakannya. ​​​​​​​


Pertama, membangun masjid di dunia. Dalam sebuah hadits Rasulullah menyebutkan bahwa membangun masjid adalah amal ibadah yang sangat mulia dan agung. Allah Ta'ala akan membalas kebaikan tersebut dengan pahala yang besar, yaitu membangunkan rumah di surga bagi orang yang membangun masjid.


Nabi Muhammad SAW bersabda: 


مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أَوْ أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ


Artinya: “Siapa saja yang membangun masjid karena Allah, meskipun hanya sebesar sarang burung pipit atau lebih kecil, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga.”


Hadirin sidang shalat Jumat rahimakumullah​​​​​​​
Hadits ini menunjukkan bahwa membangun masjid merupakan amal saleh yang sangat dianjurkan dalam Islam. Bahkan, Allah swt menjanjikan bagi orang yang membangun masjid, meskipun hanya sebesar sarang burung pipit, akan mendapatkan sebuah rumah di surga.


Pada sisi lain, dari hadits shahih yang bersumber dari riwayat Imam Bukhari dan Muslim, menyebutkan bahwa membangun masjid termasuk amal jariyah yang pahalanya akan mengalir hingga nanti. Pun membangun masjid adalah perbuatan yang sangat mulia dan dianjurkan oleh Islam. Membangun masjid merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah Swt, dan juga merupakan amal jariyah yang akan terus mengalir pahalanya hingga hari kiamat. 


مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ فِى الْجَنَّةِ مِثْلَهُ


Artinya: “Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga.” (HR Bukhari dan Muslim).


Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari Syarah Shahih al-Bukhari, Jilid 1 halaman 644 menjelaskan, membangun masjid yang akan dibalas dengan rumah di surga, maksudnya tidak hanya berarti membangun fisik [bangunan] saja , tetapi juga termasuk membangun masjid adalah memakmurkan masjid tersebut. Makmurkan masjid artinya menghidupkan masjid dengan berbagai kegiatan ibadah dan keagamaan, sehingga masjid menjadi pusat kegiatan umat Islam di lingkungannya. Ibnu Hajar berkata;


يَحْتَمِلُ أَنْ يُرَادَ بِهَا مَوَاضِعَ السُّجُودِ، وَيَحْتَمِلُ أَنْ يُرَادَ بِهَا الْأَمَاكِنَ الْمُتَّخَذَةَ لِإِقَامَةِ الصَّلَاةِ، وَعَلَى الثَّانِي يَحْتَمِلُ أَنْ يُرَادَ بِعِمَارَتِهَا بِنْيَانُهَا، وَيَحْتَمِلُ أَنْ يُرَادَ بِهَا الْإِقَامَةُ لِذِكْرِ اللَّهِ فِيهَا


Artinya: “Bisa jadi yang dimaksud dengan ‘masjid’ adalah tempat-tempat sujud, dan mungkin yang dimaksud adalah tempat-tempat yang dijadikan untuk mendirikan shalat. Dan pada pendapat kedua, mungkin yang dimaksud dengan memakmurkan bangunnya, dan mungkin juga yang dimaksud adalah menetap di dalamnya untuk mengingat [berdzikir] Allah.”


Hadirin sidang shalat Jumat rahimakumullah​​​​​​​
Kedua, orang beriman akan mendapatkan bangunan Rumah di surga dari Allah. Salah satu kenikmatan yang akan didapatkan oleh orang-orang beriman di surga adalah sebuah rumah yang dibangun oleh Allah Swt. Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan, yang tidak pernah bisa dibayangkan oleh manusia di dunia. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW;


أَنَا زَعِيمٌ وَالزَّعِيمُ الْحَمِيلُ لِمَنْ آمَنَ بِي وَأَسْلَمَ وَهَاجَرَ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ وَأَنَا زَعِيمٌ لِمَنْ آمَنَ بِي وَأَسْلَمَ وَجَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى غُرَفِ الْجَنَّةِ مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَلَمْ يَدَعْ لِلْخَيْرِ مَطْلَبًا وَلَا مِنْ الشَّرِّ مَهْرَبًا يَمُوتُ حَيْثُ شَاءَ أَنْ يَمُوتَ


Artinya: “Aku adalah pemimpin dan pelindung bagi siapa saja yang beriman kepadaku, berserah diri kepadaku, dan berhijrah. Aku akan memberinya rumah di pinggir surga dan rumah di tengah surga. Aku juga adalah pemimpin bagi siapa saja yang beriman kepadaku, berserah diri kepadaku, dan berjihad di jalan Allah. Aku akan memberinya rumah di pinggir surga, rumah di tengah surga, dan rumah di kamar tertinggi surga. Barang siapa yang melakukan hal itu, maka dia telah memenuhi segala tuntutan kebaikan dan tidak ada tempat untuk kejahatan baginya. Dia akan mati di mana pun Allah kehendaki untuk meninggal dunia.” [HR. Nasai] 


Hadirin sidang shalat Jumat rahimakumullah​​​​​​​
Sementara dalam Q.S an-Nisa [4] ayat 122, Allah menjanjikan surga akan diberikan kepada orang-orang beriman dan mengerjakan amal saleh. Orang-orang beriman adalah orang-orang yang meyakini keberadaan Allah SWT, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan qadar baik dan buruk. Sedangkan amal saleh adalah segala perbuatan yang diridhai oleh Allah Swt, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Allah berfirman;


وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ وَعْدَ اللّٰهِ حَقًّا ۗوَمَنْ اَصْدَقُ مِنَ اللّٰهِ قِيْلًا


Artinya: “Orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Janji Allah itu benar. Siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?


Hadirin sidang shalat Jumat rahimakumullah
Menurut Abu Muhammad al-Baghawi, dalam kitab Tafsir Ma'alim Tanzil fi Tafsir, Jilid 1  [Beirut; Dar Ihya at Turats al-Arabi, 1420 H], halaman 704, kelak orang yang beriman dan beramal saleh akan disediakan rumah dan tempat tinggal di surga. Bangunan Rumah dan tempat tinggal itu kekal selama-lamanya baginya.    


مِنْ تَحْتِ الْغُرَفِ وَالْمَسَاكِنِ، خالِدِينَ فِيها أَبَداً وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلًا


Artinya: “Dari bawah kamar dan tempat tinggal kekal di dalamnya selama-lamanya kekal di dalamnya selama-lamanya janji Allah itu benar dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?


Hadirin sidang shalat Jumat rahimakumullah
Ketiga, memiliki akhlak mulia. Sejatinya, beriman dan bertakwa kepada Allah Swt merupakan landasan utama bagi seorang muslim. Namun, untuk meraih kemuliaan di sisi Allah dan mendapatkan ganjaran surga, ada satu aspek penting yang tidak boleh diabaikan, yaitu berakhlak mulia.


Salah satu keutamaan berakhlak mulia adalah mendapatkan ganjaran berupa bangunan rumah di surga. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Abu Daud, Rasulullah bersabda:


أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ


Artinya: “Aku menjamin sebuah rumah di pinggir surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan, meskipun dia benar. Aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kebohongan, meskipun dia bercanda. Aku menjamin sebuah rumah di surga yang paling tinggi bagi orang yang bagus akhlaknya.”


Hadits ini menegaskan bahwa akhlak mulia merupakan salah satu amal saleh yang sangat bernilai di sisi Allah Swt. Bahkan, pahala yang diberikan berupa bangunan rumah yang indah dan megah di surga, tempat penuh kenikmatan dan kebahagiaan abadi.


Itulah tiga amalan yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan rumah di surga. Semoga Allah Swt memberikan kemudahan kepada kita untuk mengamalkannya.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، فَاعْتَبِرُوْا يَآ أُوْلِى اْلأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.!


Khutbah II

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ


أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ: (وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر(ِ. إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِى الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ

 

​​​​​​​Penulis: Zainuddin Lubis
​​​​​​​
Sumber: NU Online


Khutbah Terbaru