Tasikmalaya, NU Online Jabar
Wakil Katib Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tasikmalaya, Kiai Ali Abdul Kholik berpesan bahwa sejatinya pelajar NU memiliki dua tugas utama sebagai seorang pelajar dan anak bangsa.
Sebagai seorang pelajar, kata kiai Kholik, IPNU-IPPNU memiliki tugas fahmul khusus (memahami teks-teks) dan fahmul waqha’i (memahami realita-realita).
“Sehingga IPNU menjadi sangat penting bagaimana realita itu dipahami secara ilmiyah dan bagaimana menerapkan nilai-nilai ilmiyah dalam dunia yang penuh Hakwal dalam dunia Islam,” jelasnya saat mengisi acara Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) Pimpinan Komisariat IPNU SMK Al Huda, Ahad (5/11/2023).
Selanjutnya, tugas utama IPNU-IPPNU sebagai anak bangsa adalah bagaimana IPNU-IPPNU semakin menjadi organisasi yang menebar spirit mencintai Tanah Air yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kecintaan terhadap nilai-nilai Islam.
“Harapan paling utama bagaimana menumbuhkan kader-kader yang punya landasan keilmuan yang kokoh ditandai dengan pemahaman terhadap Aswaja. Implementasi Aswaja dalam keseharian dan utamanya terhadap spirit mereka untuk menghidmati Nahdhatul Ulama,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua PAC IPNU Sariwangi, Sahal Lutfi Syabani mengatakan, pelaksanaan Makesta di kalangan siswa sangat penting untuk menjaring generasi muda NU agar dapat berkhidmah di IPNU dan IPPNU yang nantinya bisa menjadi bekal untuk berkiprah lebih besar di dunia khususnya untuk NU.
Menurutnya, momentum Makesta ini dapat menciptakan anggota IPNU-IPPNU yang militan dan mempunyai semangat juang tinggi serta memiliki intelektual yang mumpuni. Hal ini diharapkan dapat menjadi generasi NU yang berdaya saing tinggi dalam mempersiapkan generasi muda NU yang siap menyongsong peradaban,
“Makesta merupakan gerbang awal untuk mengukuhkan diri menjadi kader-kader IPNU-IPPNU yang religius, kompeten, dan disiplin sekaligus sebagai momentum meneguhkan ideologi keaswajaan terhadap pelajar,” ujarnya.