MUI Indramayu Undang LBMNU Bahas Persoalan Zakat Hingga Badal Haji Bagi Orang yang Sudah Wafat
Indramayu, NU Online Jabar
Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LBM PCNU) Indramayu memenuhi undangan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam kegiatan Bahtsul Masail di Kompleks Pondok Pesantren Al-Amin, Kandanghaur, Indramayu, pada Rabu (08/06).
Menurut Ketua LBMNU Indramayu Ahmad Ali mengatakan, dalam kapasitasnya sebagai peserta bahtsul masail dari MUI ini, lembaganya membawa tanggung jawab dari NU untuk menjawab permasalahan masyarakat dengan mengacu pada kitab kuning.
“Kebetulan pada kesempatan kali ini ada beberapa pertanyaan dari masyarakat yang dibawa pada agenda bahtsul masail MUI ini,” terangnya.
Ahmad Ali menjelaskan, adapun pertanyaan yang dibahas adalah masalah zakat bagi petani yang menyewa sawah dengan biaya sendiri, kewajiban badal haji bagi orang yang sudah mendaftar haji namun meninggal dunia sebelum berangkat, hukumnya duduk berlama-lama di warung namun mengganggu hak pengunjung lain, dan makelar yang menjual harga lebih tinggi.
Kegiatan ini selain dihadiri oleh LBMNU, juga dihadiri oleh para ulama Indramayu dari beragam latar belakang. Kegiatan bahtsul masail di wilayah Indramayu cukup sering dilakukan, baik dari pihak pemerintah yang diwakili oleh MUI atau pesantren-pesantren yang ada di wilayah Indramayu. Hal ini bertujuan agar tetap menjaga tradisi ulama dalam menjawab masalah masyarakat saat ini.
Sementara itu ketika dihubungi di tempat terpisah, Ketua PCNU Indramayu, KH M. Mustofa mengapresiasi kegiatan Bahtsul Masail dari MUI ini. Ia berharap agar kegiatan tersebut bisa membawa manfaat bagi masyarakat seluas-luasnya. Adapun untuk LBMNU, ia berpesan agar lembaga di bawah PCNU ini bisa membantu memberikan kontribusi pemikirannya terhadap pertanyaan yang diajukan.
“Semoga kehadiran LBMNU bisa memberikan manfaat yang seluas-luasnya, terutama pada permasalahan yang menyangkut keagamaan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat,” ungkap Kiai Mustofa.
Adapun hasil dari kegiatan Bahtsul Masail ini akan disebarluaskan setelah mendapat keputusan sah dari pihak musohih.
Pewarta: Zaki Sayyidi
Editor: Duljani/Agung Gumelar