• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Indramayu

Kiai Musthofa Ungkap Penyebab Kenapa Jarang Terjadi Perceraian dalam Keluarga Aktivis NU 

Kiai Musthofa Ungkap Penyebab Kenapa Jarang Terjadi Perceraian dalam Keluarga Aktivis NU 
Kiai Musthofa Ungkap Penyebab Kenapa Jarang Terjadi Perceraian dalam Keluarga Aktivis NU (Foto: NUJO)
Kiai Musthofa Ungkap Penyebab Kenapa Jarang Terjadi Perceraian dalam Keluarga Aktivis NU (Foto: NUJO)

Indramayu, NU Online Jabar
"Berkhidmah di NU itu mendatangkan keberkahan dan salah satu wujud dari barokah berkhidmah di NU itu adalah terjaganya bahtera rumah tangga sehingga jarang terjadi perceraian di kalangan aktifis NU,"

 

Demikian diungkapkan oleh Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Indramayu Kiai M. Musthofa dalam sebuah acara di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kertasemaya beberapa hari yang lalu.

 

Menurut Kiai Musthofa, memang menjadi pengurus NU tidak ada honornya meski kerjanya all out dari bangun tidur hingga mau tidur lagi bahkan mimpinya pun tentang NU.

 

"Aktivis NU atau pengurus NU tidak seperti  pejabat negara yang sudah pasti jam kerjanya yaitu dari Pukul 07.00 WIB hingga Pukul 16.00, tetapi  barokahnya bisa dirasakan dengan kemudahan, keberuntungan, kelapangan rizki, kesehatan dan kebaikan lainnya," kata Kiai Musthofa.

 

"Terkadang pengurus NU harus mengorbankan kepentingan keluarganya, sering meninggalkan rumah dan sering pulang malam atau bahkan pagi dini hari. Tetapi karena ihlas berkhidmah di NU sehingga keluarganya tetap tenang,  damai dan akur dengan pasangannya, maka tidak aneh kalau kemudian jarang terjadi perceraian dalam keluarga aktifis NU," sambungnya.

 

Kiai muda yang baru beberapa bulan menjabat sebagai Ketua PCNU Indramayu ini kembali menguraikan, kunci untuk mendapatkan keberkahan dalam berkhidmah di NU adalah ikhlas.

 

"Jadi kalau kita berkhidmah di NU tetapi tidak merasakan keberkahan, atau bahkan keluarganya berantakan dan hidupnya serba susah, maka tinggal kita tengok kembali niat kita serta keihlasan kita tersebut," tegas Kiai Musthofa.

 

Ketua PCNU Indramayu juga mengajak kepada seluruh pengurus dan aktivis NU serta seluruh Nahdliyin untuk berlomba-lomba dalam meraih keberkahan di NU.

 

"Jika kita ingin maju dan ingin NU di Indramayu semakin besar, maka kita harus bertanya pada diri kita masing-masing, apa yang sudah kita berikan kepada NU, bukan apa yang sudah NU berikan pada kita," tuturnya.

 

"Apa yang kita berikan kepada NU berarti kita siap berkorban, berjuang, berupaya dengan sekuat tenaga, menyumbang dan berkhidmah secara ihlas kepada NU. Tetapi kalau kita berpikir apa yang NU berikan kepada kita, maka kita akan menjadi benalu di NU, memanfaatkan jamiyah ini untuk kepentingan pribadi, mencari keuntungan, mengejar popularitas dan demi tujuan duniawi semata," lanjutnya.

 

Di akhir uraiannya, Kiai Musthofa mengingatkan bahwa sebenarnya kita yang butuh NU, bukan NU yang butuh kita.

 

"Kita ini bukanlah siapa-siapa sehingga kita butuh bernaung di bawah payung besar para ulama dan butuh diaku sebagai santrinya Mbah Hasyim, karena barang siapa yang diaku sebagai santri beliau maka  didoakan husnul khotimah  beserta keluarganya," pungkas Kiai Musthofa.

 

Pewarta: Ummu Kulsum
Editor: Iing Rohimin


Indramayu Terbaru