Kiai Miftahul Fatah, Maulid Nabi Momentum untuk Memuliakan Rasulullah SAW
Jumat, 14 Oktober 2022 | 12:00 WIB
Indramayu, NU Online Jabar
Pimpinan Pondok Pesantren Progresif RPK Ulfiyah Miftahul Fatah menuturkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan hanya sekedar seremonial peringatan. Tetapi untuk mengingat, meneladani dan memuliakan nabi Muhammad SAW.
Menurutnya, Maulid Nabi daripada hanya sekedar peringatan, akan lebih baik jika dijadikan momentum untuk memuliakan Rasulullah SAW.
“Dengan memaknai kita bisa meneladani hal-hal yang biasa dilakukan oleh Rasulullah. Salah satunya menuntut ilmu ‘Tholabul ‘ilmi faridhotun ‘alaa kulli muslimin wal muslimat minal mahdi ilal lahdi’ (Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim/muslimah sejak dari ayunan hingga liang lahat),” kata kiai yang akrab disapa Gus Mift dalam peringatan Maulid Nabi yang digelar di Aula Pondok Pesantren Progresif RPK Ulfiyah, Ahad (09/10/2022).
Sementara Nurhidayat dalam Mauidhlo Hasanahnya menjelaskan bahwa Peringatan Maulid adalah momentum untuk membuktikan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW.
“Ada tiga bukti cinta kita kepada Rasulullah. Pertama, meneladani akhlaknya yang mulia. Kedua, mematuhi dan menjalankan perintah, dan menjauhi larangannya. Menebarkan nilai-nilai luhur, kasih sayang, dan menjauhi nilai-nilai rendah dan nista. Ketiga, memperbanyak menyebut namanya dalam shalawat, Barzanji, dan sejenisnya,” tuturnya.
Ia menambahkan, dalam pepatah Arab dikatakan Man ahabba syaian aktsara min dzikrihi. Aritnya, barangsiapa yang mencintai sesuatu/seseorang maka dia akan banyak menyebut namanya.
“Jadi kalo kita mengakui mencintai Rasulullah harus memperbanyak membaca Shalawat dan mengimbangi dengan perilaku,” jelasnya.
Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa Allah dan Malaikat-Nya pun bershalawat kepada Nabi Muhammad.
“Saya ibaratkan air dalam gelas penuh, ketika ditambahkan air (Shalawat) lagi maka akan tumpah. Tumpahan berkah shalawat itulah yang akan kembali kepada kita,” jelasnya.
Terakhir beliau mempertegas bahwa peringatan Maulid akan sempurna ketika terdapat tiga hal. “Maulidan akan sempurna kalo ada shalawatan, pengajian dan jaburan (kue),” pungkasnya.
Editor: Agung Gumelar
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Pengembangan Karakter Melalui Model Manajemen Manis
Terkini
Lihat Semua