• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Indramayu

Kiai Miftahul Fatah, Maulid Nabi Momentum untuk Memuliakan Rasulullah SAW

Kiai Miftahul Fatah, Maulid Nabi Momentum untuk Memuliakan Rasulullah SAW
Pimpinan PP Progresif RPK Ulfiyah Miftahul Fatah. (Foto: NU Online Jabar/Etnyo).
Pimpinan PP Progresif RPK Ulfiyah Miftahul Fatah. (Foto: NU Online Jabar/Etnyo).

Indramayu, NU Online Jabar

Pimpinan Pondok Pesantren Progresif RPK Ulfiyah Miftahul Fatah menuturkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan hanya sekedar seremonial peringatan. Tetapi untuk mengingat, meneladani dan memuliakan nabi Muhammad SAW.

 

Menurutnya, Maulid Nabi daripada hanya sekedar peringatan, akan lebih baik jika dijadikan momentum untuk memuliakan Rasulullah SAW.

 

“Dengan memaknai kita bisa meneladani hal-hal yang biasa dilakukan oleh Rasulullah. Salah satunya menuntut ilmu ‘Tholabul ‘ilmi faridhotun ‘alaa kulli muslimin wal muslimat minal mahdi ilal lahdi’ (Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim/muslimah sejak dari ayunan hingga liang lahat),” kata kiai yang akrab disapa Gus Mift dalam peringatan Maulid Nabi yang digelar di Aula Pondok Pesantren Progresif RPK Ulfiyah, Ahad (09/10/2022).   

 

Sementara Nurhidayat dalam Mauidhlo Hasanahnya menjelaskan bahwa Peringatan Maulid adalah momentum untuk membuktikan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW.

 

“Ada tiga bukti cinta kita kepada Rasulullah. Pertama, meneladani akhlaknya yang mulia. Kedua, mematuhi dan menjalankan perintah, dan menjauhi larangannya. Menebarkan nilai-nilai luhur, kasih sayang, dan menjauhi nilai-nilai rendah dan nista. Ketiga, memperbanyak menyebut namanya dalam shalawat, Barzanji, dan sejenisnya,” tuturnya.

 

Ia menambahkan, dalam pepatah Arab dikatakan Man ahabba syaian aktsara min dzikrihi. Aritnya, barangsiapa yang mencintai sesuatu/seseorang maka dia akan banyak menyebut namanya. 

 

“Jadi kalo kita mengakui mencintai Rasulullah harus memperbanyak membaca Shalawat dan mengimbangi dengan perilaku,” jelasnya.

 

Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa Allah dan Malaikat-Nya pun bershalawat kepada Nabi Muhammad. 

 

“Saya ibaratkan air dalam gelas penuh, ketika ditambahkan air (Shalawat) lagi maka akan tumpah. Tumpahan berkah shalawat itulah yang akan kembali kepada kita,” jelasnya.

 

Terakhir beliau mempertegas bahwa peringatan Maulid akan sempurna ketika terdapat tiga hal. “Maulidan akan sempurna kalo ada shalawatan, pengajian dan jaburan (kue),” pungkasnya.

 

Editor: Agung Gumelar


Indramayu Terbaru