Indramayu

Ketua PWNU Jabar, KH Juhadi Muhammad Hadiri Peringatan Harlah Griya Aswaja Indramayu

Senin, 17 Februari 2025 | 14:08 WIB

Ketua PWNU Jabar, KH Juhadi Muhammad Hadiri Peringatan Harlah Griya Aswaja Indramayu

Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad menghadiri peringatan hari lahir (Harlah) ke-2 Griya Aswaja di Jalan Ir. H. Juanda, Singajaya, Indramayu, Ahad(16/5/2025). (Foto: NU Online Jabar)

Indramayu, NU Online Jabar
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad menghadiri peringatan hari lahir (Harlah) ke-2 Griya Aswaja di Jalan Ir. H. Juanda, Singajaya, Indramayu, Ahad(16/5/2025).


Peringatan Harlah ke-2 Griya Aswaja Indramayu dirangkai dengan peringatan Harlah NU ke 102 yang digelar oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Indramayu tersebut berlangsung meriah dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, diantaranya, Wakapolres Indramayu Kompol Ryan  Ketua PWNU Jawa Barat, Wakil Ketua PWNU Jawa Barat,  Iing Rohimin, Ketua Jatman Indramayu, Gus Farid, Ketua MWC NU Kecamatan Indramayu, KH. Ubaidilah Bilal, Ketua Fraksi PKB DPRD Indramayu, Ahmad Mujani Nur, Ketua HIPMI Indramayu serta perwakilan Danlanal Cirebon dan tokoh agama serta tokoh masyarakat setempat.


Pada kesempatan itu, KH Juhadi Muhammad menyampaikan ucapan selamat atas berdirinya Yayasan Griya Aswaja Indramayu ke-2. Ia berharap lembaga ini dapat bersinergi dengan NU dan memberikan manfaat bagi warga Nahdliyin di Indramayu.


“Kami mengucapkan selamat dan sukses atas lahirnya Griya Aswaja ke-2 yang didirikan Kang Ade Syaekudin. Mudah-mudahan bisa bersinergi dengan NU dan memberikan maslahat bagi keluarga Nahdliyin di Kabupaten Indramayu,” ujar KH Juhadi Muhammad.


Lebih lanjut, KH Juhadi berharap Griya Aswaja dapat menjadi pusat diskusi dan kajian mengenai persoalan Ahlussunnah wal Jamaah. “Harapan kami, Griya Aswaja bisa menjadi tempat diskusi wacana-wacana ke-Aswajaan,” tambahnya.


Griya Aswaja Indramayu adalah sebuah yayasan sosial keagamaan yang didirikan oleh Ade Syaekudin atau akrab disapa Kang Ade yang memiliki ikatan kuat dengan tokoh-tokoh NU di Indramayu. Ia merupakan cucu KH. Mansyur, ulama NU di masa penjajahan, serta Hj. Hasanah yang turut merintis Muslimat NU.


Meski berkiprah di tingkat nasional sebagai Koordinator Lisensi di Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) RI, Kang Ade tetap berkomitmen mengembangkan Griya Aswaja Indramayu. Dalam perannya di BNSP, ia bertanggung jawab atas lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di berbagai sektor, termasuk Polri, TNI, Kejaksaan, Lemhannas RI, hingga perusahaan swasta.


Sebagai organisasi Islam moderat dan inklusif, Griya Aswaja Indramayu aktif menggelar berbagai kegiatan sosial dan keagamaan, antara lain, kajian keislaman, mengedukasi masyarakat tentang Islam rahmatan lil ‘alamin, pelatihan dan sertifikasi, meningkatkan keterampilan dan daya saing masyarakat, program sosial dan kemanusiaan, termasuk santunan dhuafa dan kegiatan amal lainnya.


Sebagai organisasi yang bergerak di bidang keagamaan dan sosial, Griya Aswaja Indramayu berkomitmen untuk menghadirkan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat. Dalam dua tahun perjalanannya, organisasi ini telah menjadi wadah bagi pengembangan keislaman yang moderat dan inklusif di Indramayu.


Ade Syaekudin yang menjabat sebagai Ketua Pembina Griya Aswaja Indramayu, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan dukungan dari berbagai pihak.


“Kami sangat mengapresiasi semua ucapan selamat dan dukungan yang diberikan. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berkontribusi dalam bidang keagamaan dan sosial,” ujarnya.


Menurut Kang Ade, Griya Aswaja Indramayu hadir sebagai benteng pelestarian tradisi Nahdlatul Ulama (NU) di tengah masyarakat. Dengan komitmen kuat dari pengurus dan dukungan masyarakat, Griya Aswaja Indramayu terus berkembang sebagai pusat dakwah dan pemberdayaan berbasis nilai-nilai Islam Nusantara. 


Kang Ade berharap lembaga ini dapat menjadi solusi bagi tantangan umat Islam di era modern.


“Kami ingin menjadikan Griya Aswaja Indramayu sebagai rumah besar bagi masyarakat yang ingin mendalami Islam dengan semangat kebangsaan dan kearifan lokal,” ujar Kang Ade.


Sebagai benteng keislaman yang teguh pada ajaran NU, Griya Aswaja Indramayu siap melanjutkan perjuangan dalam membangun peradaban Islam yang berakar kuat di tengah masyarakat. Dengan hadirnya Griya Aswaja Indramayu ke-2, diharapkan semakin banyak ruang diskusi dan edukasi bagi masyarakat dalam memahami Islam ala Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah.


Peringatan Harlah berjalan khidmat, selain diisi dengan doa bersama, santunan anak yatim dan dhuafa juga diisi kajian Aswaja dan uraian tentang sosok KH. Mansyur oleh Ketua MWCNU Indramayu, KH. Ibnu Ubaidillah Bilal dan Wakil Ketua PWNU Jabar, Iing Rohimin. 


Perinagtan harlah juga diwarnai dengan berjajarnya puluhan karangan bunga ucapan selamat sebagai simbol apresiasi dan dukungan terhadap kiprah Griya Aswaja dari sejumlah tokoh nasional diantaranya Direktur Perlindungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen (Pol) Imam Margono, Tenaga Ahli Pengajar Bidang Geopolitik dan Wawasan Nusantara LEMHANAS RI.Laksamana Muda TNI Sawa, SE, MM, CIQar. 


Dukungan juga datang dari Karorenmin Bareskrim Polri, Brigjen (Pol) Yudhi Sulistianto Wahid, Sekretaris Umum PP Muslimat NU, Hj. Ulfah Masfufah, serta Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Syamsi Hari.