• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 24 April 2024

Indramayu

ISNU Sukagumiwang Gandeng Amin dan Pendamping Desa, Canangkan Satu Desa Satu Sarjana

ISNU Sukagumiwang Gandeng Amin dan Pendamping Desa, Canangkan Satu Desa Satu Sarjana
ISNU Sukagumiwang Gandeng Amin dan Pendamping Desa, Canangkan Satu Desa Satu Sarjana (Foto: NUJO/Siti)
ISNU Sukagumiwang Gandeng Amin dan Pendamping Desa, Canangkan Satu Desa Satu Sarjana (Foto: NUJO/Siti)

Indramayu, NU Online Jabar
Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) menggandeng Angkatan Muda Indramayu (Amin) dan Pendamping Desa Sukagumiwang pada Sabtu (11/06) untuk mengadakan kerja sama bidang pendidikan mewujudkan Satu Desa Satu Sarjana.

 

Program itu diadakan untuk menyikapi Indeks Pembanguan Manusia (IPM) Kabupaten Indramayu yang kini masih berada di urutan nomor lima terendah. Pada tahun 2020, IPM Kabupaten Indramayu masuk ke dalam urutan kelima terendah di Jawa Barat setelah Cianjur, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, lalu Indramayu. 

 

IPM kabupaten atau kota diukur berdasarkan beberapa poin seperti angka harapan hidup yang mencakup kesehatan dan kehidupan layak, ilmu pengetahuan atau pendidikan, serta mencakup akses sumber daya yang dibutuhkan. Sedangkan angka harapan hidup diambil dari waktu lahir seseorang hingga rata-rata perkiraan banyaknya tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup. 

 

Adapun mengenai angka ilmu pengetahuan atau pendidikan, nilainya diambil dari rata-rata jumlah penduduk yang berusia di atas 15 tahun yang telah melek huruf dan menempuh pendidikan formal. Selain itu, angka IPM juga diambil dari jumlah standar hidup layak yang menggunakan rata-rata pengeluaran perkapita. 

 

Untuk menyukseskan program menyikapi IPM Indramayu tersebut, Amin organisasi yang fokus pada advokasi pendidikan juga menggandeng Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Padhaku, STKIP Al Amin, Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Purnama Niaga.

 

Menurut Nurjaman, Pendamping Desa di Kecamatan Sukagumiwang mengatakan bahwa persoalan IPM yang rendah di Indramayu merupakan pekerjaan rumah bersama.

 

“Aset kita bersama ini hendaknya dapat dipecahkan bersama untuk kemajuan pendidikan Indramayu. Untuk itu saya membantu dalam hal advokasi antara desa dan perguruan tinggi. Semua elemen harus bersatu padu, desa sebagai lokus keberadaan masyarakat harus dijembatani dengan perguruan tinggi sebagai lingkungan akademik,” ujar Nurjaman. 

 

Sementara itu perwakilan ISNU Sukagumiwang, Ibnu menyatakan dukungannya terkait program tersebut.

 

"Pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama, untuk itu ISNU mendukung program Satu Desa Satu Sarjana dengan berbagai hal yang kami bisa kami lakukan, salah satunya menyosialisasikan program ini kepada masyarakat,” katanya. 

 

Program Satu Desa Satu Sarjana telah berjalan sejak 2020 hingga sekarang dan sudah banyak memunculkan bibit terbaik anak negeri di berbagai kampus yang ada di Indramayu. Diharapkan langkah baik ini akan meningkatkan IPM Indramayu terutama di bidang pendidikan.

 

Pewarta: Siti Al Asaroh
Editor: Ari AJ/Agung Gumelar


Indramayu Terbaru