• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Indramayu

DTA Raudlatul Hasanah Gelar Imtihan, Katib Syuriah MWCNU Krangkeng: Uji Mental Para Santri

DTA Raudlatul Hasanah Gelar Imtihan, Katib Syuriah MWCNU Krangkeng: Uji Mental Para Santri
DTA Raudlatul Hasanah Krangkeng Gelar Imtihan, Katib Syuriah MWCNU Krangkeng: Uji Mental Para Santri. (Foto: Ari AJ).
DTA Raudlatul Hasanah Krangkeng Gelar Imtihan, Katib Syuriah MWCNU Krangkeng: Uji Mental Para Santri. (Foto: Ari AJ).

Indramayu, NU Online Jabar
Haflah Akhirussanah Imtihan ke-27 digelar Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) Raudlatul Hasanah Blok Tegalsemaya, Desa Singakerta, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu yang dimulai sejak Sabtu (4/6) hingga Minggu (5/6). Kegiatan tersebut disertai sederet acara lainnya, diantaranya semaan Al-Qur’an bil ghoib 3 juz oleh hafidzoh se-kecamatan, pawai ta’aruf dan karnaval, pengajian umum, dan panggung hiburan musik balasik dari Cirebon.


Kepala DTA Raudlatul Hasanah, Ustadz Ahmad Basuki, menyatakan rangkaian imtihan itu disertai kegiatan yang mengandung unsur budaya untuk menyesuaikan dengan masyarakat setempat.


“Imtihan itu kalau di pesantren biasanya murni penampilan atau khataman. Kalau di kampung seperti di sini, dicampur dengan budaya seperti pawai ta’aruf dan hiburan,” ujarnya.


Pria 47 tahun itu lalu membeberkan tujuan imtihan tersebut yang salah satunya adalah mengetes kemampuan hasil belajar para santri selama setahun terakhir.


“Juga uji mental para santri, bagaimana mereka tampil di depan publik, bagaimana mereka perlu berbicara di depan umum,” katanya.


“Jika tidak belajar sejak sekarang, nanti saat sudah tua, mereka bingung,” sambungnya yang juga selaku Katib Syuriah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Krangkeng tersebut.


Berkaitan dengan hal itu, lanjut Ustadz Basuki, ada tujuan lain dari kegiatan itu yakni untuk menyemangati para santri agar tergerak dan senang untuk tampil di atas panggung.


“Berbeda dengan pendidikan umum, ada dorongan dari orang tua, ada jenjangnya dari SD ke SMP, SMA, lalu bekerja misalnya. Imtihan ini untuk menyemangati para santri agar semangat dalam belajar di madrasah,” tuturnya.


Meski begitu, pria yang pernah menjadi Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Krangkeng itu tidak memungkiri tentang pentingnya belajar agama di madrasah untuk bekal selama hidup di dunia hingga akhirat kelak.


“Tujuan madrasah kan membentuk anak saleh, manfaatnya dirasakan sehari-hari, anak bisa shalat, bisa mengaji, ilmu terpakai terus. Dengan segala keterbatasan yang ada, kita tetap perlu menghidupkan madrasah karena madrasah itu ibarat bara, jika dibiarkan, akan mati, jika dipegang, akan panas,” ucapnya.


Pewarta: Ari AJ
Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi


Indramayu Terbaru