Garut

Rampak Ma'ahid-Tathwirul Ma'ahid: Silaturahmi Kiai Muda untuk Pengembangan Pesantren Garut

Jumat, 18 April 2025 | 08:00 WIB

Rampak Ma'ahid-Tathwirul Ma'ahid: Silaturahmi Kiai Muda untuk Pengembangan Pesantren Garut

Silaturahmi Kiai Muda untuk Pengembangan Pesantren Garut bertajuk Rampak Ma'ahid-Tathwirul Ma'ahid. (Foto: NU Online Jabar/Rudi Sirojudin A).

Garut, NU Online Jabar 
Para kiai muda yang tergabung di Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Karangpawitan, Kabupaten Garut menggelar kegiatan silaturahmi dan ramah tamah bertajuk Rampak Ma'ahid-Tathwirul Ma'ahid. Kegiatan tersebut digelar dua sesi yakni pertama dilaksanakan di Ponpes Al-Muhajirin pada Sabtu, (8/2/2025) dan kedua digelar di Casacola Sky Garden, Cirendeu Tanjungsari Karangpawitan pada Selasa, (19/3/2025) lalu. 


Dalam kegiatan tersebut dibahas persoalan terkait dengan problem dan tantangan pesantren masa kini, isu-isu kontemporer pesantren, optimalisasi peran ilmu fikih dan hadis di pesantren, hingga perbincangan mengenai konsep pesantren yang maju. 


Ketua LBMNU Karangpawitan, A Deni Muharamdani saat menghubungi NU Online Jabar pada Rabu (16/4/2025), mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan eksistensi pesantren. Menurutnya, pesantren perlu mendapatkan perhatian khusus mengingat perannya yang sangat signifikan dan menentukan dalam kehidupan bermasyarakat, terutama peran generasi mudanya. 


"Sesuai dengan judulnya ramah tamah yakni rampak ma'ahid-tathwirul ma'ahid, kegiatan bertujuan menjalin kebersamaan dan pengembangan pesantren khususnya di wilayah Karangpawitan dan umumnya di wilayah Garut," jelasnya. 


"Paling tidak, dengan adanya kegiatan silaturahmi, kebutuhan-kebutuhan pesantren akan terpetakan sehingga segala permasalahan terkait dengan pesantren dapat diselesaikan. Tidak hanya itu, kegiatan silaturahmi antar pemilik pesantren sangat penting sebagai bagian untuk menumbuhkan rasa kerjasama dan komunikasi antar sesama sehingga mampu membantu dan mendorong pengembangan lembaga masing-masing," tambah Ajengan Deni. 


Ajengan Deni berharap agar kegiatan yang telah dilakukan tidak sebatas sebagai kegiatan yang bersifat seremonial saja, melainkan sebagai kegiatan untuk memetakan aksi-aksi yang akan dilakukan oleh para pemilik pesantren demi pengembangan pesantren yang dimilikinya. 


"Harapannya, masing-masing kiai muda dapat merefleksikan hasil dari diskusi kepada lembaganya masing-masing. Hal itu penting sebagai bagian pengembangan pesantren ke arah yang lebih maju. Apalagi di jaman sekarang, peran pesantren sangat dibutuhkan sekali, terutama dalam membangun karakteristik moral generasi muda yang siap bekerja demi kemajuan masyarakat, berbangsa, dan bernegara," tandas Ajengan muda yang juga berprofesi sebagai dosen itu.