KH Atjeng Abdul Wahid: Kitabnya Masyarakat Awam Adalah Santri
Garut, NU Online Jabar
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut KH Atjeng Abdul Wahid dalam peringatan haul ke-16 KH Muhammad bin Syaikhul Masyaikh Asy Syekh Muhammad Umar Bashri (ayahandanya) menyampaikan bahwa 'kitabnya' masyarakat awam adalah santri.
Menurutnya, sejak zaman dahulu, 'kitabnya' masyarakat awam adalah santri. Artinya santri menjadi tuntunan masyarakat. Sejatinya menjadi santri memang memiliki akhlakul karimah (akhlak yang mulia), disiplin. Ini yang menjadi daya tarik masyarakat menjadikan santri sebagai panutan.
"Santri menjadi kitabnya masyarakat awam, karena masyarakat menyukai tutur kata dan perilaku para santri. Sehingga ketika para santri menyampaikan pemahaman agama akan utuh karena melihat sikap dan perilaku para santri yang dipandang oleh masyarakat memiliki ilmu agama," ujarnya di aula Pondok Pesantren Fauzan I Kp. Fauzan 05/05 Desa Sukaresmi Kecamatan Sukaresmi, Garut, Jawa Barat, Ahad (19/6/2022).
Teknologi informasi yang kini makin berkembang. Masyarakat dapat mengakses informasi apa saja dari perkembangan tersebut, tidak terkecuali tentang pemahaman keagamaan. Kondisi ini secara tidak langsung menjadi tantangan tersendiri bagi kaum santri, bahwa santri harus bisa mengarahkan masyarakat terhadap pemahaman agama yang benar dan utuh.
Dalam peringatan haul tersebut, hadir sesepuh sesepuh Pondok Pesantren Salaman Fauzan III sekaligus Ketua PCNU Garut KH Atjeng Abdul Wahid, Sesepuh Pondok Pesantren Al Faaizin KH Aceng Sasan Muhammad Hasan, Sesepuh Pondok Pesantren Bidayatul Faizin Fauzan V sekaligus Wakil Rais PCNU Garut KH Aceng Nunur Qodir Nasrul Qodir.
Tampak pula Sesepuh Pondok Pesantren Mambaul Faizin Fauzan IV KH Aceng Dudum Abdussalam, Sesepuh Pondok Pesantren Mukhtarol Faizin Fauzan VII KH Aceng Bubuh Ahmad Hasbullah, serta ribuan santri dan masyarakat yang ikut hadir dalam peringatan haul tersebut.
Pewarta: Muhammad Salim
Editor: Abdul Manap