• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 7 Mei 2024

Daerah

Selepas Upacara Hari Santri, PCNU Pangandaran Gelar Ngaji Budaya

Selepas Upacara Hari Santri, PCNU Pangandaran Gelar Ngaji Budaya
Upacara Hari Santri PCNU di Kantor Setda Pangandaran (Foto: NU Online Jabar/Soleh)
Upacara Hari Santri PCNU di Kantor Setda Pangandaran (Foto: NU Online Jabar/Soleh)

Pangandaran, NU Online Jabar
Dalam rangka peringatan Hari Santri 2020, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabuapten Pangandaran menggelar Ngaji Budaya. Kegiatan tersebut berlangsung seusai upacara Hari Santri bersama Pemerintah Kabupaten Pangandaran di depan Aula Setda Kabupaten Pangandaran, Kamis, (22/10).

Panitia Pelaksana Hari Santri Pangandaran Imam Ibnu Hajar menyampaikan bahwa dalam kegiatan ini tidak berlangsung seperti tahun sebelumnya.

"Untuk saat ini, panitia menyelenggarakan upacara terbatas sesuai dengan protokol kesehatan. Kurang lebih sebanyak 60 peserta yang hadir untuk mengikuti upacara tersebut," katanya.

Terkait hal itu, menurut Imam, rujukannya jelas sesuai dengan surat edaran dari Kementerian Agama, juga khusus secara internal dari PB NU.

"Kita berusaha mengindahkan dengan apa yang menjadi amanah beliau," tambahnya.

Dalam kegiatan Dzikir Kebangsaan dan Dialog Budaya, Ketua PCNU Kabupaten Pangandaran KH Rd Hilal Farid Turmudzi memaparkan bahwa sebetulnya tradisi budaya di NU itu sudah selesai.

"Banyak keterangan yang menyatakan bahwa tidak penting kita keluar dari adat budaya manusia kecuali dalam perkara haram," katanya.

Rd. Hilal menyampaikan, bahwa NU itu fleksibel, tidak melawan arus budaya, melainkan mengikutinya dengan tinjauan agama.

"Andaikata ada budaya mengikuti agama, itu dalam konteks penyebarannya bukan amaliyah-nya," ungkapnya.

Maka dari itu, sambungnya, ada etos, ada budaya, juga ada peradaban. Etos merupakan ciri khas budaya, terus budaya adalah hasil daripada etos, maka kelanjutan budaya itu adalah sebuah peradaban. 

"Dan yang harus kita tau bahwa peradaban itu lahir daripada budaya," pungkasnya.

Pewarta: Soleh Hidayat
Editor: Abdullah Alawi 
 


Daerah Terbaru