• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 24 April 2024

Daerah

PMII UNISA Manfaatkan Momentum Ramadhan dengan Pesantren Kilat untuk Anak-anak Desa

PMII UNISA Manfaatkan Momentum Ramadhan dengan Pesantren Kilat untuk Anak-anak Desa
Aktivis PMII saat mengajar anak-anak desa (Foto: NU Online Jabar/Sri Melinda )
Aktivis PMII saat mengajar anak-anak desa (Foto: NU Online Jabar/Sri Melinda )

Kuningan, NU Online Jabar 
Bulan Ramadhan bagi umat Muslim dijadikan sebagai hari spesial. Banyak di antaranya yang berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas ibadah sebagai sarana untuk memperoleh pahala. Pun demikian dengan para kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Fakultas Ilmu Keislaman (FIK) Komisariat UNISA Kuningan yang mengadakan kegiatan Pesantren Kilat. Kegiatan itu berlangsung selama satu pekan terhitung sejak 24 April–1 Mei 2021 di Desa Parakan Kecamatan Maleber, Kuningan.      

Kegiatan pesantren kilat itu mendapatkan respons baik dari masyarakat, mengingat ini merupakan yang perdana diadakan di sana, mereka juga merasa terbantu dengan adanya kegiatan tersebut. 

“Selama saya tinggal di sini, belum pernah ada kegiatan seperti ini. Jadi ketika PMII hadir untuk mengisi, kami beserta warga sangat merespons dengan baik,” ujar Kiai Deden Nurkhomas, warga Desa Parakan sekaligus tokoh masyarakat setempat.       

Para santri pesantren kilat merupakan anak-anak warga desa setempat dari tingkat TK sampai SD, mereka diajarkan untuk belajar mengaji, Nadzaman, tadarus Al-Quran, dan lomba yang bersifat edukasi seperti nalar kitab Safinah, hafalan doa sehari-hari, dan hafalan surat pendek di akhir pengajaran.

Beberapa kader PMII Rayok FIK pun mengaku mendapatkan pengalaman baru di pesantren kilat ini. Menjadi pengajar dengan mendidik para santri yang notabene anak-anak menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Salah satunya Azis, Kader PMII Rayon FIK UNISA itu mengaku mendapatkan pengalaman berharga yang belum ia temui saat belajar di kampus. 

“Alhamdulillah dapat kesan yang baik, suka maupun duka, bertemu dengan anak-anak yang lucu dan menggemaskan. Mengajar mereka adalah hal yang tidak saya temukan saat di kampus,” ujarnya.

Berbeda dengan Azis, Ketua Rayon FIK UNISA Asep mempunyai penilaian tersendiri terkait pesantren kilat ini. Ia mengaku menjadikan pesantren kilat ini sebagai ajang untuk mencoba menjadi pengajar. Karena menurutnya, ini sesuai dengan apa yang dia pelajari di kampus.

“Di sini kita berlatih mengajar, jadi sesuai dengan prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai pengamalan ilmu untuk menjadi guru,” kata Asep.

Penulis: Sri Melinda 
Editor: Agung Gumelar


Daerah Terbaru