• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Daerah

Pentingnya Nahdliyin Terus Mengaji dan Memakmurkan Masjid

Pentingnya Nahdliyin Terus Mengaji dan Memakmurkan Masjid
Ketua MWCNU Medan Satria mengkaji kitab Al Muqtathafat li Ahlil Bidayat di PRNU Pejuang (NU Online Jabar/Foto: Syamsul Badri Islamy)
Ketua MWCNU Medan Satria mengkaji kitab Al Muqtathafat li Ahlil Bidayat di PRNU Pejuang (NU Online Jabar/Foto: Syamsul Badri Islamy)

Kota Bekasi, NU Online Jabar
Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Medan Satria, Kota Bekasi, membuka pengajian bulanan dengan mengkaji kitab Al Muqtathafat li Ahlil Bidayat karya Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar di Mushala Raudhatul Jannah, Kelurahan Pejuang, Kamis (3/12).

Ketua MWCNU Medan Satria Ustadz Miftakhul Mahmudi menyampaikan, warga NU harus terus mengaji, terutama tentang keaswajaan dan ke-NU-an. Sebab ada kelompok di luar NU yang mesti diwaspadai. Sudah ada beberapa masjid yang basis jemaahnya nahdliyin mereka rebut.

“Zikir ba’da shalatnya hilang, qunut subuhnya hilang, bedugnya hilang, tasbihnya hilang, jangan sampai itu terjadi di Ranting Pejuang. Makannya kita ngaji, kita upgrade terus pengetahuan kita, di antaranya dengan mengkaji kitab hadits Al Muqtathafat li Ahlil Bidayat ini,” jelasnya.

Ustadz Miftakh membacakan hadits pertama yang berisi fadhilah membaca Al-Qur’an. Bab tersebut menjawab pertanyaan dan tuduhan yang menyebutkan bahwa membaca Al-Qur’an tanpa paham makna maka bacaan Al-Qur’an kita sia-sia, tak berfaedah, tak berpahala.

Tuduhan itu dijawab dengan hadits, “Bacalah Al-Qur’an karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat kepada orang yang membacanya.” 

“Nabi memerintahkan kita membaca Al-Qur’an, bukan membaca terjemah atau tafsirnya,” ujarnya.

Ustadz Miftakh kemudian menjelaskan bahwa orang yang pandai membaca Al-Qur’an nanti di akhirat akan dikumpulkan dengan malaikat yang bertugas membawa Al-Qur’an dari lauhul mahfudz ke langit dunia. Bagi yang terbata-bata dan berat membacanya, maka baginya dua pahala.

“Artinya orang awam yang belum lancar baca Qur’annya pun dapat pahala asalkan ia giat belajar dan belajar kepada guru. Jangan belajar sendiri, sebab Rasulullah bilang barangsiapa yang berkata tentang Al-Qur’an dengan logikanya semata, maka silakan ia mengambil tempat duduk di neraka,” jelasnya.

Pewarta: Syamsul Badri Islamy
Editor: Muhyiddin


Editor:

Daerah Terbaru