• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Daerah

LPBINU Kabupaten Bandung Barat Terus-menerus Berikhtiar Cegah Penyebaran Covid-19

LPBINU Kabupaten Bandung Barat Terus-menerus Berikhtiar Cegah Penyebaran Covid-19
LPBINU tengah menyerahkan hands sanitizer kepada ibu-ibu (Foto: NU Online Jabar)
LPBINU tengah menyerahkan hands sanitizer kepada ibu-ibu (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar 
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBINU) Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus-menerus berikhtiar untuk mencegah penyabaran Covid-19 di wilayahnya. Ikhtiar tersebut adalah dengan rutin membagikan hand sanitizer dan masker kepada masyarakat. 

Ketua LPBNU Encep Irwan Herdiansyah mengatakan aksi bagi-bagi masker itu dimulai sejak pemerintah mengumumkan bahwa Covid-19 melanda Indonesia atau awal Maret 2020. 

Menurut dia, pada awal-awal wabah Covid-19, LPBINU melakukan pengadaan masker, hand sanitizer untuk dibagikan serta melakukan penyemprotan disinfektan di berbagai tempat tiap hari selama hampir sebulan penuh. 

“Terbaru kami membagi-bagikan masker dan hand sanitizer ke komunitas-komunitas seperti kepada tukang ojek online, ibu-ibu pengajian majelis taklim, pegiat UMKM,” katanya  Jumat (13/8). 

Ia bersama timnya mendatangi pengurus MWCNU di tiap kecamatan, kemudian masjid-masjid, pasantren, di kecamatan Cipongkor, Sindangkerta, Cililin, Ngamprah, Padalarang, Cikalong, dan Cipeundeuy. 

“Hampir setiap hari kami jalan, ku abdi nyalira, bersama tim, terus kalau ada tim yang pulang ia dibekali hands sanitizer dan masker agar bisa dibagikan di jalan," ungkapnya. 

Menurut dia, membagi-bagikan masker itu adalah kampanye efektif agar warga di KBB selalu menerapkan protokol kesehatan dalam segala aktivitasnya.  Pasalnya daerah KBB termasuk zona merah, tapi setelah adanya PPKM Darurat mulai berangsur turun. 

“Nahdliyin KBB sudah sangat mengerti protokol kesehatan, misalnya ketika berada di pengaosan-pengaosan, mereka menggunakan masker, ustadz-ustadz NU juga sering menyelipkan berkampanye protokol kesehatan dalam pengajian baik secara offline dan media sosial,” jelasnya.  

Sementara kendalanya, Encep menyebut bahwa SDM dan pegiat LPBINU yang hanya 18 orang tidak bisa bekerja secara masif dalam skala besar disamping alat-alat prokes juga masih terbatas. Selama ini pihaknya dibantu pengadaan barang dari Satgas NU Peduli Covid-19 pusat. 

Pewarta: Abdullah Alawi 
 


Daerah Terbaru