• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Daerah

ISNU Jabar Gelar Seminar Nasional Moderasi Beragama, Launching LKBH, Website, dan Jurnal Publikasi Ilmiah

ISNU Jabar Gelar Seminar Nasional Moderasi Beragama, Launching LKBH, Website, dan Jurnal Publikasi Ilmiah
Seminar Nasional PW ISNU Jawa Barat (foto: AM)
Seminar Nasional PW ISNU Jawa Barat (foto: AM)

Bandung, NU Online Jabar
Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Barat menggelar acara seminar nasional secara hybrid, luar jaringan dan dalam jaringan di Gedung Aula Pascasarjana Universitas Islam Nusantara (Uninus) Jl. Soekarno Hatta No. 530 Kota Bandung, Selasa (15/3).


Seminar nasional tersebut mengusung tema “Implementasi Moderasi Beragama dalam Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara” dengan menghadrikan dua narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu Dr KH Ali Masykur Musa selaku Ketua Umum Pengurus Pusat ISNU, dan Drs H Anang Jauharuddin selaku Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Barat.


Selain seminar nasional, acara tersebut sekaligus launching Layanan Konsultasi dan Bantuan Hukum LKBH, Website, dan Jurnal Publikasi Ilmiah.


Ketua ISNU Jabar Prof Hj Ulfiah dalam sambutannya mengatakan seminar ini merupakan implementasi salah satu program kerja ISNU yang telah dirumuskan dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) yang dilaksanakan pada 13 November 2021 lalu.


“Perdana merealisasikan salah satu program kerja yaitu dengan mengadakan seminar nasional moderasi beragama, kenapa mengabil isu moderasi, karena kita punya komitmen bersama untuk mengimplementasikan bagaimana moderasi beragama itu pada warga masyarakat, menanamkan nilai islam wasatiyah, islam yang rahmatan lilalamin,” katanya.


Menurut Prof Ulfi sapaan akrabnya, isu saat ini banyak yang mengkerdilkan dan memojokan perbedaan, padahal perbedaan itu suatu keniscayaan, suatu keberagaman yang jika disatukan akan menciptakan keindahan, kekuatan untuk bersatu dalam perdamaian.


“Di Nahdlatul Ulama kita sudah terbiasa, setiap manusia itu berbeda, perbedaan itu harus diterima tapi ketika pembahasan dalam konteks moderasi beragama tidak menajamkan perbedaan namun mencari persamaan-persamaan. Dengan persamaan itu kita bisa gandeng tangan, itikad untuk menghargai, menghormati dan saling toleransi,” tuturnya.


Setiap manusia agama manapun kata Prof Ulfi harus saling menghargai, menghormati satu sama lain, walau terkadang manusia susah bagaimana dia mengimplementasikannya, oleh karenanya perlu di support untuk penerimaan diri bahwa manusia atau individu itu berbeda.


“Perbedaan itu anugrah, kita harus bisa menerima dan menempatkan segala kelebihan dan kekurangan untuk berjalan bersama saling melengkapi,” ujarnya.


Lanjutnya, mengenai launchingnya bantuan hukum dan jurnal publikasi ilmiah kata Prof Ulfi yaitu untuk membantu warga nahdliyin dalam menangani perkara yang memerlukan bantuan hukum.


“Sementara untuk publikasi jurnal imliah yaitu karena kita ini para sarjana, para dosen, para tenaga ahli, sudah sepaptutnya untuk mengamalkan tridarma perguruan tinggi salah satunya yaitu mengembangkan riset, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Hasil dari riset-riset tersebut kita terbitkan khusus edisi karya sarjana NU, bahwa NU juga bisa sumbangsih dalam dunia ilmu pengetahuan,” ucapnya.


Hadir dalam acara tersebut Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Juhadi Muhammad dalam sambutannya berharap maksimalkan kembali sarjana-sarjana NU di Jawa Barat oleh ISNU, sehingga para generasi muda tidak hanya mondok pesantren juga melanjutkan ke perguruan tinggi.


“Mudah-mudahan ISNU Jabar betul betul bisa membawa kemajuan terutama terhadap NU dan terhadap sarjana-sarjana NU, sarjananya bisa berkhidmah, bisa berperan, berkiprah di tengah-tengah masyarakat, dan bisa memposisikan di seluruh ruang publik, sehingga betul-betul bisa bermnafaat bagi dirinya dan bagi bangsa dan agama,” pungkasnya.


Pewarta: Abdul Manap


Daerah Terbaru