• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Daerah

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, Mursyid Thariqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah KH Abdul Hamid Husein Wafat 

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, Mursyid Thariqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah KH Abdul Hamid Husein Wafat 
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, Mursyid Thariqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah KH Abdul Hamid Husein Wafat.
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, Mursyid Thariqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah KH Abdul Hamid Husein Wafat.

Bogor, NU Online Jabar 
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, telah kembali keharibaan Allah Swt seorang tokoh ulama kharismatik, Mursyid Thariqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah KH Abdul Hamid Husein pada Rabu (04/05/2022) pukul 15.00 kemarin sore.

 

Almaghfurlah mempunyai jamaah di sekitar Jalan Haji Samali, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Almaghfurlah juga dikenal karena keramahan dan kearifannya dalam menyampaikan dakwah dan menebar Islam Aswaja An-Nahdliyah. 

 

KH Abdul Hamid Husen mendirikan Majelis Ta'lim dan Dzikir Ikhwanusshofa. Mendakwahkan Islam ala Thatiqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah yang rahmatan lil ‘ālamīn. KH Abdul Hamid Husein juga kerap membaca kitab Risalatul Mu'awanah karangan Al-Habib Alwi Al-Haddad shohibur rotib, memimpin bacaan manaqib dan kitab turots lainnya.

 

Kegiatan lain bersama para jamaahnya seperti pembacaan Maulid Nabi Muhammad Saw serta mahalul qiyam sampai sekarang masih berjalan dan kini jamaahnya pun semakin banyak. Kegiatan rutin majelis ini rutin setiap hari Kamis  dan pengajian akbar setiap tiga bulan sekali. 

 

Jamaah pengajiannya diperkirakan ribuan orang, hal ini terbukti ketika kegiatan rutin setiap tiga bulan selalu membludak. Para anggota maupun jamaahnya pun beraneka ragam latar belakang. Dari kalangan asatidz (para ustadz), PNS, wiraswasta, maupun pekerja kantoran. Adapun jama’ah dari kalangan milennial kebanyakan adalah mahasiswa dan mahasiswi sekitar Jakarta.


Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor, Kiai Turmudi Hudri menceritakan kenangannya bersama KH Abdul Hamid Husein. Ia dikenalkan Abah Hamid (sapaan akrab almaghfurlah) oleh KH Lukman Hakim, Pimpinan Pondok Pesantren Ma’had Aly Raudhotul Muhibbin, Caringin, Bogor. 

 

Kiai Turmudi menuturkan bahwa Abah Hamid adalah sosok kiai yang ‘alim, ia selalu menjawab pertanyaan dari jamaahnya dengan penuh kehangatan. Nasihat dan wejangannya juga selalu dinanti-nati para jamaahnya. 

 

Pernah suatu ketika Gus Turmudi menyampaikan hasratnya ingin pergi ke tanah suci Makkah untuk melaksanakan umroh atau haji. Namun, keinginannya belum kian terlaksana. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk meminta nasihat kepada Abah Hamid. 

 

"Coba ustadz baca Surat Yasin. Kalau masih belum bisa ke Makkah, baca Surat Al-Waqi'ah, kalau juga masih belum coba saja Jual surat tanah," tutur Abah Hamid. 

 

Gus Turmudi pun melaksanakan perintah Abah Hamid tersebut. Singkat cerita, dalam kurun waku dua bulan Gus Turmudi berhasil mewujudkan keinginannya untuk pergi ke tanah suci Makkah.

 

"Alhamdulillah dua bulan berikutnya saya pun bisa umroh pertama, dan selanjutnya hingga bisa berhaji ke baitullah padahal hal yang mustahil pada kondisi kami saat itu," jelas Gus Turmudi yang juga menantu Rais Syuriah KH Musthofa ABN. 

 

"Beliau selalu mengingatkan untuk selalu istiqomah dan terus bersemangat dalam menjaga manhaj Ahlussunnah wal Jama'ah an- Nahdliyah," pungkas Gurdurian Kota Bogor itu. 

 

Pewarta : Abdul Mun'im Hasan

Editor: Agung Gumelar 


Daerah Terbaru