• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Daerah

Ini Pernyataan Ketua DPRD Kuningan terkait Pesantren Husnul Khotimah Jangan Jadi Limbah Wabah

Ini Pernyataan Ketua DPRD Kuningan terkait Pesantren Husnul Khotimah Jangan Jadi Limbah Wabah
Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Jawa Barat Nuzul Rachdy (Foto: Suara.com)
Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Jawa Barat Nuzul Rachdy (Foto: Suara.com)

Bandung, NU Online Jabar 
Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Jawa Barat Nuzul Rachdy mendapat kritikan atas pernyataannya yang meminta agar sebuah pesantren, Husnul Khotimah, jangan sampai menjadi limbah, limbah wabah dan limbah segalanya. 

Pernyataan Nuzul tersebut terekam kamera wartawan hingga viral di media sosial. NU Online Jabar mengaksesnya melalui channel YouTube Kuningan AYEUNA, Senin (5/10). 

Berikut ini pernyataan Nuzul Rachdy sampai pada pernyataannya yang menyebut agar pesantren tersebut "jangan sampai menjadi limbah, limbah wabah dan limbah segalanya": 

“Saya sangat prihatin terhadap kenaikan terkonfirmasi di Husnul (maksudnya Pesantren Husnul Khotimah, red.) yang menaik setiap hari ya, dan ini masih belum selesai, masih banyak kenaikan ini. Jadi karena kasus di Husnul ini adalah kasus yang luar biasa, maka saya pun meminta kepada pemerintah daerah untuk melakukan penanganan yang luar biasa. Jadi bukan hanya sekadar isolasi yang singkat, 2 minggu, tapi kalau menurut saya karena ini komunitas besar, hampir 3 ribu atau empat ribu santri di sana, bisa bisa jadi ini akan terus seperti bola salju," ujar Nuzul.

“Maka saya kepada pemerintah daerah khususnya kepada Gugus Tugas, supaya segera menutup Husnul serta memulangkan santri-santri yang ada”

“Memang belum?” ada salah seorang bertanya, tapi tak kelihatan.  

“Masih bertahap, belum. Saya kebetulan yang asli Manis Kidul yang selama ini di kecamatan Jalaksana, Manis Kidul ini disebut zona aman, 6 bulan terakhir ini kan tidak pernah terdengar Jalaksana dan Manis Kidul ada terkonfirmasi Covid."

“Tapi tiba-tiba meledak sedemikian banyaknya. Artinya bahwa ini ada penanganan yang dari sejak awal tidak serius. Itu yang pertama, yang kedua memang komunitas yang sebegitu banyaknya ini sangat berpotensi tinggi untuk terjadinya penularan karena itu kan datang dari mana-mana.” 

“Nah, justru itu, jangan sampai Husnul ini hanya limbah, limbah wabah, dan limbah segalanya, itu. Itu, jadi saya minta pemerintah daerah tegas segera menutup dan memulangkan santri ini, jangan sampai masyarakat jadi korban," pintanya.

“Karena Husnul itu ya, selain, ya kita apresiasi tentang pengembangan pendidikannya tapi di sisi lain, kegiatan kegiatan lain kayak misalnya laundry. Laundry itu kan berapa ribu potong pakaian yang di-laundrykan. Itu semua masyarakat di sana, nah ini kan, karena terjadi konteks media, ini media kan baik konteks fisik maupun media baju, itu berpotensi untuk penyebaran.”

Pewarta: Abdullah Alawi 
 


Daerah Terbaru