• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 17 Mei 2024

Daerah

Ini Imbauan PBNU untuk Pesantren yang Mengadakan Peringatan Hari Santri 2020

Ini Imbauan PBNU untuk Pesantren yang Mengadakan Peringatan Hari Santri 2020
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H. Eman Suryaman (Foto: NU Online)
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H. Eman Suryaman (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online Jabar
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H. Eman Suryaman mengimbau bagi pesantren yang mengadakan Hari Santri pada 22 Oktober agar tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. 

“Kegiatan peringatan Hari Santri di pesantren-pesantren ada berbagai macam. Ada yang dilakukan secara daring, tetapi ada juga yang tidak (luring). Untuk itu, dalam menggelorakan Hari Santri (secara luring atau tatap muka) kita harus tetap menggunakan protokol kesehatan yang ketat,” katanya, sebagaimana dimuat situs resmi PBNU, NU Online, Rabu (14/10). 

Ditegaskan, protokol kesehatan harus ketat diterapkan di pesantren yang melangsungkan kegiatan peringatan Hari Santri. Tujuannya agar acara Hari Santri tetap terlaksana tanpa mengurangi substansi rasa khidmatnya.
 
“Selain itu (dengan protokol kesehatan yang ketat) kita juga bisa selamat dari berbagai hal yang akan merugikan kita yaitu Covid-19 yang jangan sampai masuk ke badan kita. Pesantren harus menerapkan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker),” jelasnya. 

Sementara teruntuk alumni pesantren harus mulai bisa menggali potensi, agar bisa turut serta membangun dan membangkitkan ekonomi pesantren. 

“Oleh karena itu, alumni pesantren dengan para pimpinan pesantren harus selalu bersinergi, dan berkomunikasi supaya bisa meningkatkan ekonomi keumatan dalam rangka mendukung pembelajaran di pesantren,” paparnya.

Ketua PBNU Bidang Ekonomi asal Cirebon Jawa Barat ini juga mengajak para santri agar tetap belajar dengan baik, meskipun sedang berada di tengah pandemi Covid-19.

Adanya Hari Santri, imbuh Eman, harus dijadikan sebagai momentum untuk benar-benar mendekatkan diri kepada Allah. Terkhusus Nahdliyin, mesti saling bersinergi dalam doa agar Indonesia tetap utuh, kuat, dan maju. 

Selain itu peringatan Hari Santri harus dimaknai sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Karena Indonesia bisa merdeka, yang salah satunya berkat jasa para ulama dan santri di lingkungan Nahdlatul Ulama. 

“Khusus Nahdliyin, mari kita berdoa agar terhindar dari berbagai ujian yang menerpa bangsa Indonesia, agar negeri ini tetap kuat, utuh, dan maju. Mari kita bersama membangun Indonesia yang maju,” tambahnya. 

Pewarta: Agung Gumilar
Editor: Abdullah Alawi 

 


Daerah Terbaru