• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Daerah

Harga Cabai Mahal, Lembaga Pengembangan Pertanian NU Cianjur Ajak Masyarakat Tanam Sendiri

Harga Cabai Mahal, Lembaga Pengembangan Pertanian NU Cianjur Ajak Masyarakat Tanam Sendiri
Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kabupaten Cianjur Kusnadi ​​​​​​​(Foto: NU Online Jabar/Wandi)
Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kabupaten Cianjur Kusnadi ​​​​​​​(Foto: NU Online Jabar/Wandi)

Cianjur, NU Online Jabar 
Ikhtiar Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kabupaten Cianjur untuk memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan pangan seperti cabai adalah mengajak masyarakat menanam sendiri dengan memanfaatkan lahan pekarangan. Menanam ini bisa dilakukan dengan mengupayakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan berkelanjutan. Tujuannya untuk meningkatkan ketersediaan dan pemanfaatan serta pendapatan. Tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga, tetapi jika hasil panen melimpah juga bisa dijual untuk menambah pendapatan.

Hal ini sebagaimana disinggung Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kabupaten Cianjur Kusnadi saat dihubungi Kamis, (25/3). Ia mengungkapkan dengan menanam cabai, masyarakat tidak perlu membeli cabai ke pasar, karena bisa panen sendiri.

"Kami mengajak masyarakat menanam cabai atau sayuran sendiri di pekarangan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Kalau setiap rumah tangga melakukan penanaman cabai di pekarangan masing-masing 5 pot saja, pasti tidak akan sulit memenuhi cabai, karena tinggal petik," ungkap Kusnadi.

Lanjut Kusnadi untuk meredam meningkatnya harga cabai, pemanfaatan lahan pekarangan hendaknya bisa terus disosialisasikan. Upaya itu dilakukan oleh LPPNU Cianjur bersama dengan dinas terkait di masyarakat.

"Jangan biarkan lahan kosong begitu saja. Tapi ditanami aneka tanaman, nanti akan dipetik hasilnya dan bisa untuk konsumsi keluarga". Imbuh Kusnadi

Petani muda bernama Muhamad Arifin yang beralamat di Kampung Tambak Baya, RT 01 RW 07 Desa Cipetir, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur mengaku bahwa tanaman cabai mudah dibudidayakan. Jika dipelihara (dipupuk, diberi obat anti hama), cabai rawit sudah mulai berbuah dan bisa dipanen setelah berumur 2-3 bulan. Umur tanaman cabai rawit bisa mencapai 12 bulan dengan frekuensi panen 15-18 kali.

Masih menurut Muhamad Arifin, upaya menyosialisasikan pemanfaatan lahan pekarangan dan gerakan budidaya cabai secara serentak, hendaknya bisa diinisiasi di semua daerah, dengan budidaya ini diyakini bisa meredam naiknya harga cabai.

"Kami LPPNU Kabupaten Cianjur beserta dinas terkait terus mensosialisasikan budidaya ini, karena manfaatnya sangat dirasakan bagi keluarga. Pangan tercukupi, bahkan bisa mendapat tambahan penghasilan dengan menjualnya," tutup Muhamad Arifin.

Pewarta: Wandi Ruswannur
Editor: Abdullah Alawi 

 


Daerah Terbaru