• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 11 Mei 2024

Daerah

Dirjen Pendis Resmikan Ma'had Aly Takhosus Ilmu Falak di Babakan Ciwaringin

Dirjen Pendis Resmikan Ma'had Aly Takhosus Ilmu Falak di Babakan Ciwaringin
Direktur Jendral Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Muhammad Ali Ramdhani (foto: NU Online Jabar)
Direktur Jendral Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Muhammad Ali Ramdhani (foto: NU Online Jabar)

Cirebon, NU Online Jabar
Direktur Jendral Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Muhammad Ali Ramdhani resmi tandatangani launching Ma'had Aly Mu'allimin Mu'allimat Takhosus Ilmu Falak di halaman Pendidikan Diniyah Formal Mu'allimin Muallimat Babakan Ciwaringin Cirebon, Kamis (6/1).

Ali Ramdani mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang berhalangan hadir, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pesantren menjadi salah satu pilar penting sehingga negara bisa berdiri tegak.

“Tercatat dalam sejarah bahwa NKRI pernah dipimpin alumni pesantren yakni KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur, demikian juga Wapres sekarang, KH Ma'ruf Amin. Ke depan, peranan lulusan pesantren juga lebih luas lagi, karena adanya lulusan Ma'had Aly, yang lulusannya diakui serta setara dengan lulusan S1 dari UGM, ITB, Unpad, dan lain-lain, dan tidak akan mengalami hambatan di dunia kerja,” ucapnya. 

Terkait Ma'had Aly Mu'allimin Mu'allimat, Ali Ramdhani mengatakan akan men stop dulu menerbitkan izin pendirian Ma’had Aly, karena saat ini Ma’had Aly sudah lebih dari 70.

“Kementrian Agama sendiri sebenarnya sudah melakukan moratorium untuk tidak menerbitkan izin yang baru, hanya karena Ma'had Aly Mu'allimin Mu'allimat mengajukan spesialisai khusus Ilmu Falak, maka ajuan tersebut dikabulkan,” katanya.

Ketua Pendidikan Diniyah Formal KH Marzuki Ahal mengatakan launchingnya Ma'had Aly Mu'allimin Mu'allimat Takhosus Astronomi-Ilmu Falak atas dasar pesan ayahnya KH Amin Alim ketika mondok untuk tidak pulang dulu sebelum menguasai ilmu falak.

"Jangan dulu pulang kampung, sebelum mengusai ilmu falak,” ungkapnya.

Berbekal pesan tersebut KH Marzuki Ahal mulai belajar Ilmu Falak dari guru-guru di berbagai pesantren seperti KH Mamun Brebes, Syaikh Mansur Al-Batawi, Raden Izudin, Jombang dan lain-lain. 

Sementara Kepala Kemenag Provinsi Jawa Barat Dr. Adib turut hadil dalam acara tersebut menuturkan bahwa cita-cita Ma'had Aly Takhosus Ilmu Falak yang kini telah ditandatangani Dirjen Pendidikan Islam, yaitu untuk mempertemukan tradisi ilmu pesantren dengan astronomi modern.

“Di dalam gagasan dari murid KH Marzuki Ahal, yang sejak dia mondok di Babakan mengenalnya  sebagai matematikawan yang bisa  menghitung rumus-rumus matematika dengan sangat teliti, llmu itu telah terintegrasi dengan astronomi. Penguasaan KH Marzuki Ahal terhadap matematika, jauh  melampaui lulusan-lulusan perguruan tinggi umum, dan itu bersumber dari  tradisi keilmuan Islam yang sangat kaya, “ tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI Waryono Abdul Ghafur mengutarakan bahwa banyak sekali Pondok Pesantren yang mengajukan proposal Ma'had Aly. 

“Di Jawa Barat saja sudah ada 6 dari 73 Ma'had Aly yang ada di seluruh Indonesia termasuk di Babakan. Ma'had Aly Mu'allimin Mu'allimat ini di kabulkan karena ada kekhususan yaitu pelajari ilmu falak,” paparnya.

Terkait sanad Ilmu Falak yang dimiliki KH Marzuki Ahal, itu sampai pada Abah Falak KH Tubagus Muhammad Falak Abbas bin KH Tubagus Abbas Pagentongan Bogor.

Pewarta: Dodo Widarda
Editor: Abdul Manap


Daerah Terbaru