Daerah

Begini Cara Nahdliyin Indramayu Hormati Rais Syuriyah PCINU Korea Selatan

Kamis, 17 September 2020 | 20:00 WIB

Begini Cara Nahdliyin Indramayu Hormati Rais Syuriyah PCINU Korea Selatan

Nahdliyin yang pernah bekerja di Korea Selatan (Foto: NU Online Jabar/Ahmad Saifullah)

Indramayu, NU Online Jabar
Ratusan eks TKI asal Indramayu yang pernah bekerja di Korea Selatan bekerja sama dengan Forum Persatuan Pemuda Tinumpuk (FPPT) merayakan ulang tahun Rais Syuriyah PCINU Korsel, KH Huda Ulin Nuha Al-Amin di Desa Tinumpuk Kecamatan Juntinyual, Indramayu, Rabu malam pekan lalu.

Perayaan ultah kiai muda yang akrab dipanggil Gus Ulin tersebut disiarkan secara langsung melalui medsos dan disaksikan oleh Gus Ulin sendiri dari Korea Selatan.

Perayaan Ultah Gus Ulin diawali dengan tahlilan kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan makan bersama bancakan ala santri, pemberian santunan kepada yatim piatu dan diakhiri dengan konser musik, penampilan kreativitas pengamen jalanan, anak punk dan para pemuda serta pembagian kaos Gus Ulin yang bertuliskan jargon-jargon di antaranya Sekali Dikibarkan Pantang Diturunkan, Teriring Doa dan Cinta.

Ketua Alumni PCINU Korsel  KH Burhanuddin menjelaskan, meskipun para alumni PCINU Korsel sudah berada di tanah air dan kembali ke desanya masing-masing, tetapi tetap menjalin silaturahim dengan pengurus  PCINU Korea Selatan saat ini. 

Menurut dia, apalagi dengan perkembangan teknologi informasi saat ini silaturahim bisa dilakukan tanpa mengenal jarak sehingga berbagai kegiatan yang digelar di Korsel tetap bisa diikuti, termasuk saat perayaan ultah rais syuriyah. 

“Walaupun rais syuriyah tidak ada di Indonesia, namun karena ingin selalu menyambung silaturrhim dengan teman-teman seperjuangan di organisasi PCINU Korsel. Banyak cara yang bisa dilakukan di antaranya kami yang ada di Indramayu menggelar kegiatan ini. Selain untuk mengucapkan selamat ulang kepada Gus Ulin, kami juga ingin mengisinya dengan menjaga silaturrahim antaralumni Korsel sekaligus merangkul para preman, anak jalanan, pengamen, anak punk dan pemuda yang selama ini banyak dikucilkan dan dianggap sebelah mata,” ungkap KH Burhanuddin.

Ketua Forum Persatuan Pemuda Tinumpuk (FPPT) menambahkan ini, persatuan alumni PCINU Korsel di Indramayu sangat kuat, mereka berjumlah ratusan orang dan selalu kompak melakukan pertemuan rutin serta menggelar berbagai kegiatan sosial maupun keagamaan.

“Kami ingin terus menjaga rasa persaudaraan yang pernah terjalin saat bekerja di Korea Selatan, setelah kami kembali ke tanah air, maka kami bertekad untuk mengembangkan semangat menjadi kader Nahdlatul Ulama, meskipun jalan yang tempuh berbeda dengan para kiai dan santri, tetapi kami ingin menjangkau kelompok-kelompok marginal, sehingga mereka merasa diakui dan diharapkan secara perlahan bisa kembali ke jalan yang benar serta bisa mengikuti kiai NU,” ujar KH Burhanuddin.

Sementara, Rais Syuriyah PCINU Korsel Gus Ulin yang menyaksikan siaran langsung dari medsos, perayaan ultahnya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada alumni PCINU Korsel yang ada di Indramayu. Dirinya juga berharap agar para alumni ketika kembali ke daerah asalnya masing-masing bisa berkhidmat kepada NU dan umat.

“Sangat surprise melihat acara sahabat-sahabat di Indramayu, terima kasih atas doanya dan juga saya sangat salut atas kekompakan para alumni, apalagi acaranya bukan hanya sekadar mengucapkan ultah ke saya, tetapi diisi dengan kegiatan positif berupa pemberian santunan kepada anak yatim serta merangkul anak-anak muda yang selama ini berada di jalanan serta kurang mendapat perhatian, semoga alumni PCINU di Indramayu dan sekitarnya tetap bersatu serta terus berkhidmat pada Nahdlatul Ulama,” pungkas Gus Ulin.

Pewarta: Ahmad Saifullah
Editor: Iing Rohimin