Begini Cara LTNNU Kecamatan Gebang Cegah Hoaks dan Bangkitkan Karir Kader Nahdliyin
Sabtu, 23 April 2022 | 08:00 WIB
Cirebon, NU Online Jabar
Pemanfaatan media digital zaman ini bukan lagi hal tabu untuk disembunyikan dari jagat publik. Bahkan berita berbalut provokasi, hoaks sangat mungkin dijumpai. Oleh sebab itu, pengetahuan perihal memilih-memilah berita, artikel, desain grafis/infografis yang mencerahkan sangatlah penting guna menyuguhkan informasi terpercaya.
Maka pemanfaatan media termasuk dalam hal penulisan, desain grafis maupun infografis seyogyanya harus dikemas seoptimal mungkin. Demikian disampaikan Abdul Barih selaku Ketua Lembaga Ta'lif Wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN-NU) Kecamatan Gebang pada kegiatan Sinau Jurnalistik dan Desain Grafis bertempat di Aula Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jum'at (22/04).
"Maka dari itu, Kami dari LTN mengadakan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman tentang teknik dasar penulisan juga sebagai bekal pengetahuan agar terhindar dari berita-berita hoax," ucap Barih.
Selain itu, kata Barih bahwa output kegiatan ini juga direpsentasikan untuk pengembangan diri kader NU Kecamatan Gebang agar lebih aktif dalam meniti karir baik dalam hal penulisan maupun desain.
"Mereka yang tertarik pada media, kami harap terus berkembang untuk menghidupkan media NU Gebang. Sehubungan kami mempunyai relasi media lokal, siapa tau nanti mereka dibutuhkan," jelasnya.
Pada kegiatan yang berlangsung selepas Jum'at hingga setelah Tarawih diketahui peserta dibatasi maksimal 40 orang terdiri dari utusan Banom NU dan terbuka untuk umum. Selain itu, pembicara yang didatangkan pun beragam; Ahmad Rofahan Jurnalis medcom.id, M.Solihin Reporter Radar Cirebon Televisi (RCTV), dan M. Abdullah Fauzi selaku Desainer Grafis Fordaf Jabar.
Ahmad Rofahan, salah satu pembicara yang juga ketua LTN-NU Kabupaten Cirebon (2017-2022) mengatakan bahwa kegiatan ini harus terus dikembangkan khusunya untuk kader NU. Ia juga mengingatkan kepada peserta jika menemui berita hoaks harus teliti.
Maka dari itu, kata dia, perlu adanya bekal pengetahuan. Artinya, bekal itu didapat melalui proses. Dengan kata lain semisal kita ngaji harus ada guru. Jangan sesekali menyampaikan tanpa dasar. Begitu juga dalam hal penulisan, harus valid.
"Jangan ngaji tanpa guru, jangan menyampaikan tanpa dasar, bahkan menerima berita mentah-mentah begitu saja," pungkasnya.
Pewarta: Ahmad Faiz RF
Editor: Agung Gumelar
Terpopuler
1
LD-PWNU Jawa Barat Gelar Madrasah Du'at ke-IV, Fokus Pengkaderan Da'i di Era Digital
2
Isi Kuliah Umum di Uniga, Iip D Yahya Sebut Media Harus Sajikan Informasi ‘Halal’ dan Tetap Diminati
3
Pengembangan Karakter Melalui Model Manajemen Manis
4
Diskusi Imam Al-Ghazali di Istana: Siapakah Ulama Itu?
5
Dua Mata Pisau Hijrah Teknologi
6
Destinasi Ziarah Jamaah Haji di Madinah Difasilitasi Tanpa Biaya Tambahan
Terkini
Lihat Semua