• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 30 April 2024

Daerah

Atasi Dampak Pandemi Fatayat NU Jabar Siap Sukseskan P2KG 

Atasi Dampak Pandemi Fatayat NU Jabar Siap Sukseskan P2KG 
Atasi Dampak Pandemi Fatayat NU Jabar Siap Sukseskan P2KG (Foto: NU Online Jabar)
Atasi Dampak Pandemi Fatayat NU Jabar Siap Sukseskan P2KG (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama 1,5 tahun mempengaruhi berbagai dimensi kehidupan perempuan terutama kemunduran, kesetaraan, dan keadilan gender di masyarakat yang selama ini sudah mulai membaik. 

Sekarang ini perempuan semakin rentan terhadap kekerasan fisik maupun seksual. Perempuan juga memiliki beban pekerjaan domestik dibanding sebelum adanya pandemi. Kebijakan pemerintah yang menganjurkan bekerja, sekolah, dan beribadah di rumah menambah peran ibu sebagai perempuan utama di rumah semakin multy border. 

Peran sentral perempuan di ruang domestik menambah beban dan tanggung jawab ibu sebagai perempuan utama dalam sebuah keluarga. Hal tersebut dikhawatirkan menjadi wujud baru domestifikasi peran baku yang berlarut-larut sehingga menimbulkan gejolak emosional yang kompleks pada cara pandang dan keadilan peran keluarga antara anggota keluarga maupun lingkungan di sekitar rumah 

Untuk itu, Fatayat NU Jawa Barat siap berpartisipasi dan menjadi fasilitator dalam program Perempuan Penggerak Kesetaraan Gender (P2KG) kerja sama antara Pengurus Pusat (PP) Fatayat NU dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Republik Indonesia. 

PP Fatayat NU bersama Kemen PPPA bertekad untuk melaksanakan strategi pengarusutamaan gender dengan membuat program P2KG yang mengusung tiga isu besar yang berbasis desa yakni, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. 

“Pimpinan Fatayat NU Jawa Barat siap menjadi fasilitator Perempuan Penggerak Kesetaraan Gender,” kata Hirni Kifa Hazefa, Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat NU Jabar, Ahad (10/10). 

Ketua Umum Fatayat NU Anggia Erma Rini menilai kerja sama ini dinilai sangat penting bagi masyarakat dan perempuan untuk bagaimana memahami pengarusutamaan gender, kemudian membentuk fasilitator di tengah-tengah masyarakat sehingga mereka bisa mengintervensi program-program di daerahnya masing-masing yang mempunyai perspektif gender. 

“Paling utama dari program ini adalah menginternalisasikan nilai-nilai aswaja ke dalam konsep gender yang akan dilakukan di masing-masing tingkatan,” ujar Anggia. 

Anggia berharap, kader-kader Fatayat NU di seluruh Indonesia mampu menjadi fasilitator dan penggerak sekaligus menjadi inisiator untuk kepentingan perempuan dan anak. 

Pewarta: Agung Gumelar 


Daerah Terbaru