• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Daerah

Ahlussunah wal Jamaah Nahdlatul Ulama yang Berhak Mengklaim Pengikut Salafus Shalih

Ahlussunah wal Jamaah Nahdlatul Ulama yang Berhak Mengklaim Pengikut Salafus Shalih
Wakil Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Bogor Kiai Ahmad Ikrom
Wakil Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Bogor Kiai Ahmad Ikrom

Bogor, NU Online Jabar
Wakil Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Bogor Kiai Ahmad Ikrom menerangkan, dalam kitab Risalah Ahlussunnah wal Jama'ah karya Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari tentang ciri Ahlussunah wal Jama’ah.  

وروى الديلمي عن ابن عمر رضي الله عنهما مرفوعا: {العلم دين، والصلاة دين، فانظروا عمن تأخذون هذا العلم، وكيف تصلون هذه الصلاة، فإنكم تسألون يوم القيامة}، فلا ترووه إلا عمن تحققت أهليته، بأن يكون من العدول الثقات المتقنين

Imam Dailami meriwayatkan dari Ibnu Umar r.a bahwa, "Ilmu itu sebenarnya adalah agama, shalat juga pada hakikatnya adalah agama, perhatikan dari siapa kalian memperoleh ilmu dan bagaimana kalian menunaikan shalat, karena kelak kalian akan ditanya (tentang semua itu), janganlah menimba ilmu kecuali dari ahlinya, yakni seorang yang adil dan tsiqah (dapat dipercaya) dan bertaqwa kepada Allah."

“Sesungguhnya kebenaran yang haqiqi itu berpihak pada kalangan Salafiyyin generasi terdahulu dari sejak zaman Nabi SAW hingga abad ke tiga Hijriyah, yang berpijak pada khitthah salaf shalih. Merekalah as-sawadul a’dzam. Mereka menyepakati konsepsi-konsepsi agama yang ditetapkan oleh ulama-ulama Haramain Syarifain (Makkah dan Madinah) dan ulama-ulama al-Azhar yang mulia,” ujar Kia Ahmad Ikrom pada pengajian Kajian Kitab Kuning yang diselenggarakan MWCNU Sukaraja di kampung Sinapeul Desa Cibanon, Kabupaten Bogor, Ahad (13/6). 

Menurutnya, semuanya menjadi panutan kelompok ahlul haq karena banyak ulama yang menyebar ke berbagai daerah dan tak terhitung jumlahnya bagaikan bintang-bintang yang tersebar di langit.

“Temukan tokoh Ahlussunnah wal Jamaah di tengah lingkungan Anda sendiri. Cirinya orangnya berakhkaqul karimah, santun, alim dan wira'i. Ikutilah dan kuatkan organisasi Islam yang terus menjaga ajaran Ahlussunah wal Jamaah, yaitu Nahdlatul Ulama,” tuturnya. 

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak akan menghimpun umatku di atas kesesatan. Dan Yad Allah di atas al-Jama’ah.” (HR. at-Tirmidzi). Ibnu Majah menambahkan (riwayat): “Maka jika terjadi perselisihan, berpeganglah pada as-sawadul a’dzam yaitu al-haq dan ahlul haq.”

"Yang berhak mengklaim pengikut salafus shalih adalah Ahlussunnah wal Jamaah, dn itu adalah kita," ujarnya. 

Kemudian, Kiai Ahmad Ikrom mengungkapkan beberapa hal berikut ini:

- Bahwa umat Islam Indonesia dulunya bersatu dalam satu golongan Ahlussunnah wal Jamaah dengan aqidah Asy'ariyah dan madzhab fiqih Syafi'iyah yang toleran dan menghormati tiga mazhab yang lain.
- Muslim Indonesia mulai pecah setelah masuknya aliran Wahabi Salafi dengan aqidah Ibnu Taimiyah yang mudah menyesatkan golongan lain. Di samping itu, fikihnya cenderung non-mazhab walaupun sebagian mengklaim pengikut Hanbali.
- Sawadul A'zham adalah golongan muslim terbesar yakni Ahlussunnah wal Jamaah Asy'ariyah Maturidiyah, empat mazhab

Acara pengajian kitab kuning tersebut rutin diadakan setiap sebulan sekali oleh MWCNU Sukaraja dengan mengkaji kitab-kitab klasik para ulama salafus shalih, salah satunya kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah karya Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari.

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua LPBINU Kabupaten Bogor Gus Chaer beserta pengurus banom dan lembaga di lingkungan MWCNU Sukaraja. 

Pewarta: Hakim Hasan
Editor: Agung Gumelar


Daerah Terbaru