• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 12 Mei 2024

Daerah

10 Poin Kenapa Kita Harus Bangga Jadi NU

10 Poin Kenapa Kita Harus Bangga Jadi NU
Ketua PCNU Kota Bandung KH Agus Syarif Hidayatulloh (Foto: www.nukotabandung.or.id)
Ketua PCNU Kota Bandung KH Agus Syarif Hidayatulloh (Foto: www.nukotabandung.or.id)

Bandung, NU Jabar Online 

Ketua PCNU Kota Bandung KH Agus Syarif Hidayatulloh menjelaskan 10 poin kenapa harus bangga menjadi NU pada saat memberi sambutan di acara Harlah NU ke-95 yang digelar secara virtual, Ahad (31/1) lalu.

Ia lalu menjelaskan, pertama, Nahdlatul Ulama adalah organisasi yang sebelum didirikan, pendirinya didatangi oleh Rasulullah Saw sebanyak enam kali.

“Ini riwayat yang kami terima,” katanya. 

Yang kedua, lambang organisasinya tercipta dari hasil istikharah bukan rekaan imajinasi. 

Ketiga, organisasi yang banyak diberkahi oleh kesalehan dan kekaromahan para pembina, para mustasyar, pelindung, pengurus dan pendukungnya. 

Keempat, organisasi yang dilindungi eksistensinya oleh tahlil, istighasah, riyadloh dan wirid para Nahdliyin dan Nahdliyat. 

Kelima, para kiainya di Nahdlatul Ulama memiliki sanad keilmuan hingga Rasulullah Saw.

Keenam, Nahdlatul Ulama mendakwahkan islam yang rahmatallil’alamiin dengan sikap tawazun, tawasut, tasamuh, dan iktidal serta amar makruf nahi mungkar. 

Ketujuh, para anggotanya bakal dibela atau mendapat syafaat dan mudah-mudahan itu terjadi dari para ulama NU yang saleh, selain syafaat dari Rasulullah Saw. 

Kedelapan, NU yang mengusulkan dibentuknya PETA (Pembela Tanah Air) yang menjadi cikal bakal terbentuknya TNI.

Kesembilan, NU bersama Ormas yang lain membidani lahirnya NKRI, merumuskan Pancasila, dan UUD 1945.

Kesepuluh, berperan besar dalam mempertahankan NKRI dari pendudukan tentara sekutu melewati resolusi jihad, juga memberantas DITII, PKI, membendung pemikiran HTI, dan membantu kesuksesan program-program pemerintah menjaga keutuhan bangsa yang pluralitas. 

Di Harlah NU yang ke-95 tahun, ia juga berharap kepada Nahdliyin dan Nahdliyat semakin percaya diri bahwa apa yang di anutnya adalah benar.

“Apa yang kita anut, apa yang kita ikuti, adalah benar. Nahnu Shahibul Haq, Nahnu Ashabul Haq, bahwa kita adalah pemilik kebenaran tersebut,” tuturnya. 

Oleh karena itu, lanjutnya, kami juga menghimbau kepada pengurus terutama diri saya pribadi untuk mengikhlaskan segala bentuk kerja nyata yang dilakukan untuk Nahdlatul Ulama. 

Selain itu, ia juga menyampaikan belasungkawa atas apa yang terjadi di masa pandemi ini, terutama dari banyaknya kasus para ulama yang meninggal, terkhusus di Kota Bandung sendiri akhir-akhir ini.

“Demikian kami kehilangan pimpinan utama kami Rais Syuriyah PCNU Kota Bandung almarhum almaghfurlah KH Tajudik Subki, juga kami kehilangan salah satu mustasyar yang beberapa hari lalu dipanggil oleh Allah Swt yakni KH Endang Burhanudin, dan juga kami kehilangan figur ulama yang merupakan wakil Rias Syuriyah yakni KH Khalil Yoesni dan kami kehilangan salah satu mantan bendahara Nahdlatul Ulama di periode sebelumnya yakni bapak H Syamsu,” pungkasnya.  

Pewarta: Agung Gumelar 
Editor: Abdullah Alawi


Daerah Terbaru