Cianjur HARI SANTRI NASIONAL 2024

Lomba Kampung NU, Upaya PCNU Kabupaten Cianjur Syiarkan Ajaran Aswaja An-Nahdliyyah

Senin, 7 Oktober 2024 | 17:45 WIB

Lomba Kampung NU, Upaya PCNU Kabupaten Cianjur Syiarkan Ajaran Aswaja An-Nahdliyyah

Lomba Kampung NU di Kabupaten Cianjur Jawa Barat menyambut Hari Santri 2024. (Foto: NU Online Jabar/Wandi Ruswannur).

Cianjur, NU Online Jabar
Momentum Hari Santri Nasional (HSN) di Kabupaten Cianjur menjadi hal yang sangat penting dalam meneguhkan identitas keislaman yang berpegang teguh pada ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) An-Nahdliyyah. Salah satu agenda utama dalam kegiatan HSN ini adalah perlombaan Kampung NU yang tidak hanya bersifat seremonial, tetapi menjadi sarana strategis dalam menyebarluaskan dan mempertahankan ajaran Aswaja Annahdliyyah di tengah masyarakat. 


Ketua Tanfidziyah PCNU Cianjur, KH Deden Usman Ridwan menegaskan, bahwa perlombaan Kampung NU ini merupakan salah satu cara untuk menjaga, melestarikan, dan menyiarkan nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyyah. 


"Ini adalah langkah nyata bagi warga Nahdliyyin di Cianjur untuk terus menjaga semangat kebangsaan dan keagamaan yang sejalan dengan prinsip-prinsip NU," kata Ajengan Deden dalam sambutan pada acara perlombaan zona 5 di Pesantren Salsabila Zainia Kecamatan Cidaun, Ahad (06/10/2024).


Kiai lulusan Pesantren Lirboyo Jatim ini menegaskan, Cianjur yang dikenal sebagai kota santri memiliki tanggung jawab besar untuk terus melestarikan identitasnya, tidak hanya dalam bentuk label sebagai kampung NU, tetapi lebih dari itu, menjaga amaliah (praktek ibadah), ghiroh (semangat), fikroh (pemikiran), dan harokah (gerakan) Aswaja An-Nahdliyyah di setiap aspek kehidupan masyarakat. 


"Oleh karena itu, penting bagi warga NU untuk terus berperan aktif dalam menjaga warisan keislaman yang moderat, toleran, dan berakhlak mulia. Di tengah tantangan modernisasi dan berbagai ancaman radikalisme, peran kampung NU sangat vital dalam memastikan bahwa nilai-nilai keislaman yang damai dan inklusif tetap menjadi panduan utama kehidupan bermasyarakat di Cianjur," ujarnya.


Lebih lanjut, pengasuh Pondok Pesantren Al-I'tishom Warungkondang ini menyatakan, perlombaan Kampung NU bisa menjadi sarana untuk memperkuat ukhuwah (persaudaraan) di kalangan masyarakat, baik ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa), maupun ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia). 


"Selain itu, ajang ini juga memberikan kesempatan bagi warga NU di pelosok desa untuk menampilkan inovasi dan kreativitas mereka dalam mengembangkan kampung yang berlandaskan ajaran Aswaja Annahdliyyah. Dari pengembangan ekonomi berbasis pesantren, hingga penerapan nilai-nilai sosial keagamaan, semua ini menjadi kontribusi nyata bagi kemajuan Cianjur secara umum," ungkapnya.


Pihaknya dalam hal ini PCNU Cianjur dengan semangat keterbukaan, siap berkolaborasi dengan berbagai elemen yang memiliki komitmen kebangsaan. Sinergi antara NU dan pemerintah, masyarakat umum, serta lembaga-lembaga pendidikan keagamaan lainnya akan semakin memperkuat upaya penyebaran ajaran Aswaja An-Nahdliyyah di Cianjur. 


"Dengan demikian, perayaan HSN dan perlombaan Kampung NU ini tidak hanya menjadi selebrasi simbolis, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam membumikan ajaran Aswaja An-Nahdliyyah sebagai panduan kehidupan yang membawa kedamaian dan harmoni di tengah masyarakat Cianjur dan sekitarnya," tandasnya.