Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Pangandaran

STITNU Al Farabi Punya Program Baru Podcast Ngopi Bedah Pendidikan Islam

STITNU Al Farabi Punya Program Baru Podcast Ngopi Bedah Pendidikan Islam. (Foto: NU Online Jabar)

Pangandaran, NU Online Jabar

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama (STITNU) Al Farabi Pangandaran ciptakan ruang ekspresi baru, kegiatan berbentuk podcast Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) ini merupakan upaya membedah lebih dalam tentang pendidikan Islam. 


Bukan hanya itu, program yang diprakarsai oleh mahasiswa excellent program ini akan mengundang tokoh tokoh terkemuka khususnya yang ada di Pangandaran. 


Baca Juga:
Kumpulan Doa untuk Kesembuhan Orang Sakit 

 

Ketua STITNU Al Farabi Pangandaran Asep Saepurohman menerangkan bahwa ini adalah bentuk dukungan lembaga kepada mahasiswa yang  konsen di bidang informasi digital. "Intinya bagian dari sarana pelatihan dan pendidikan yang punya talenta di bidang itu untuk memanfaatkan teknologi. Memang ini programnya mahasiswa excellent, tapi pada dasarnya untuk seluruh mahasiswa," teranng Asep. 

 

Ada beberapa sesi yang akan dijadwalkan dalam program ini, diantaranya dari sesi alumni hingga pihak pemerintah. "Ada sesi alumni, organisasi mahasiswa, dinas terkait, serta pemerintah daerah yang akan mengisi podcast ke depan," ujarnya. 

 

Kemudian, podcast ini harus menjadi sarana informasi masyarakat dan media pengenalan prodak pendidikan STITNU Al Farabi. "Podcast ini juga menjadi media pengenalan STITNU kepada seluruh masyarakat, kemudian ini adalah upaya mengenalkan prodak pendidikan yang lahir dari kampus ini," tukas Asep. 


Baca Juga:
Doa Qunut Shalat Subuh Lengkap dengan Artinya 

 

Lebih lanjut, Pembina Program excellent Program yang juga sebagai inisiator podcast Ngopi Samsudin, menerangkan bahwa program ini upaya pemanfaatan media di era globalisasi. "Menjembatani program STITNU agar tercatat dan terkoordinir dengan rapih, dan anak - anak  bisa memanfaatkan fasilitas globalisasi," terangnya. 

 

"Anak-anak mahasiswa juga harus melek dalam bidang ilmu tekhnologi, terutama kajian keislaman. Ke depan harus mampu menarik orang-orang besar," pungkas Syamsudin.

 

Pewarta: Soleh Hidayat
Editor: Agung Gumelar

Editor: Agung Gumelar