Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Ngalogat

Hati itu Rumah

Hati itu Rumah

Dalam salah satu riwayat hadits shahih, Rasulullah pernah bersabda:


لا تدخل الملائكة بيتا فيه كلب


Baca Juga:
Ketua PCNU Pangandaran Ungkap Cara Menasehati Pemimpin Sesuai Ajaran Islam


“Malaikat tidak masuk ke dalam rumah yang didalamnya ada anjing…”


Potongan hadits ini dibahas dengan sangat menarik oleh Imam al-Ghazali di dalam juz pertama kitab Ihya. Sebelumnya para ulama fiqh berdiskusi apakah hadits di atas mengindikasikan haram atau makruh memelihara anjing di dalam rumah, apa pengecualiannya, dan jenis malaikat mana yang tidak masuk ke rumah dan kenapa sampai tidak masuk hanya karena ada anjing. Apakah karena najisnya atau karena apa? Panjang bahasannya.


Tapi Imam al-Ghazali memberikan pemahaman yang berbeda. Hati kita itu ibarat rumah, kata beliau. Sedangkan akhlak tercela seperti marah, dengki, sombong, dan penyakit hati lainnya seolah bagaikan anjing yang mengonggong. 


Bagaimana malaikat hendak masuk ke dalam “rumah batin”, tanya Imam al-Ghazali, sedangkan rumah itu dipenuhi “anjing”. Bukankah cahaya ilmu tidak dimasukkan oleh Allah ke dalam batin seseorang kecuali dengan perantara malaikat?


Sampai di sini, kita mulai paham bahwa Islam memberikan beragam perspektif dalam memahami teks keagamaan. Kita tidak perlu memutlakkan satu pandangan dan menafikan yang lain.


Baca Juga:
Wahn; Rakus dan Berebut Kenikmatan Kini dan di Sini


Imam al-Ghazali pun tidak memutlakkan pandangannya seolah makna “rumah” di dalam hadits di atas itu hanya “hati”, dan anjing harus dimaknai “marah dan sifat tercela lainnya”. Beliau hanya menekankan kita untuk juga mengambil pelajaran dari dimensi ruhani dan spiritual. 


Lantas sejauh mana kita sudah bersihkan “rumah batin” kita? Masihkah kita biarkan sifat tercela seperti marah atau bahkan ilmu gaib yang tak diridhoi Allah mengotori rumah kita, sehingga cahaya Allah tak masuk ke dalamnya? 


Genggam tangan kami yang lemah ini, Ya Rasul, agar kami sanggup membersihkan rumah fisik dan batin kami 


Nadirsyah Hosen, salah seorang Dosen Senior Monash Law School

Editor: M. Rizqy Fauzi

Artikel Terkait