Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Nasional

Ucapkan HUT ke-78 RI Gus Yahya Ingatkan Visi Peradaban yang Dirancang Para Pendiri Bangsa

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Foto: Akun instagram yahyacholillstaquf)

Bandung, NU Online Jabar
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa kemerdekaan yang didapat oleh bangsa Indonesia ini adalah sebuah takdir atau ketentuan dari Allah. Takdir yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia berupa kemerdekaan ini merupakan takdir yang mulia.


Gus Yahya berharap takdir mulia yang telah diberikan kepada bangsa Indonesia ini bisa menjadi sarana untuk turunnya kemuliaan-kemuliaan lainnya dari Allah.


"Kemerdekaan Republik Indonesia adalah takdir Mulia, semoga takdir mulia kemerdekaan Republik Indonesia ini menjadi wasilah bagi takdir yang lebih mulia lagi berupa masa depan yang lebih baik bagi seluruh umat manusia,” tegasnya dalam tayangan video Ucapan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI melansir NU Online, Kamis (17/8/2023).


Baca Juga:
HUT Ke-78 RI: Muspika dan Tokoh Sariwangi Gelar Doa Bersama sekaligus Tabur Bunga di Makam KH Muhammad Syabandi 


Pada kesempatan tersebut, Gus Yahya mengungkapkan selamat HUT Ke-78 RI kepada seluruh bangsa Indonesia. "Selamat merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78. Alhamdulillah," pungkasnya.


Baca Juga:
GP Ansor Cilodong Rayakan HUT Ke-78 RI Sebar 7800 Bibit Ikan di Setu Cilodong


Sebelumnya, Gus Yahya mengatakan bahwa peringatan Hari Kemerdekaan oleh NU dijadikan kesempatan untuk mengingatkan kembali bangsa dan negara ini tentang visi peradaban global yang dulu dirancang oleh para bapak pendiri bangsa. Visi peradaban itu, menurutnya, terefleksikan dalam butir-butir pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 45).


"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," katanya.


Perikemanusiaan dan perikeadilan ini merupakan visi peradaban global. Sementara penghapusan penjajahan adalah konsep abstrak yang wujudnya bisa macam-macam. Menurutnya, bicara tentang kemerdekaan sejatinya adalah bicara tentang bagaimana membangun peradaban global.


Apa yang disampaikan Gus Yahya ini selaras dengan tema yang diusung dalam peringatan HUT ke-78 RI yaitu Terus Melaju Untuk Indonesia Maju. Tema ini resmi ini dirilis oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) Republik Indonesia dan tercantum dalam Pedoman Identitas Visual 78 Tahun Kemerdekaan Indonesia. 


Selain itu, tema ini merefleksikan semangat bangsa Indonesia untuk terus melanjutkan perjuangan dan pembangunan, berkolaborasi bersama memanfaatkan momentum ini untuk mewujudkan Indonesia maju.
 

Editor: Abdul Manap